Pengelola Kantin Sekolah Keluhkan Dampak Makan Bergizi Gratis, Terancam Tutup
JEMBER, iNews.id - Program makan bergizi gratis bagi siswa yang merupakan program pemerintah berdampak pada usaha kantin sekolah. Penjualan, makanan seperti nasi kotak yang dijual di kantin terancam tutup.
Malika, pengelola kantin SMP Negeri 7 Jember, Jawa Timur mengatakan, gerai penjualan nasi kotak murah bagi siswa akan kolaps karena siswa yang mendapatkan makan bergizi gratis tidak bakal membeli makanan kotakan di kantin sekolah.
"Biasanya kita sudah ada penghasilan otomatis sekarang dengan adanya makan bergizi gratis seperti ini, kan penghasilannya bukan hanya menurun tapi tidak ada," ujar Malika di Kantin SMP Negeri 7, Selasa (7/1/2025).
Menurutnya, program makan bergizi gratis sejatinya baik untuk siswa untuk perbaikan gizi siswa, namun tidak bagi pengelola kantin sekolah. Dia berharap agar juga diberi kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam program makanan bergizi gratis.
"Kita untuk warga kantin ini agar diberi job juga, misalnya untuk beberapa siswa ini dibagi berapa counter membuat nasi seperti yang diinginkan oleh pemerintah," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya agar menggunakan bahan baku yang bersumber dari desa untuk program makan bergizi gratis. Penyediaan bahan baku tersebut melibatkan koperasi hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Jadi arahan presiden, makan bergizi gratis ini harus bahan bakunya harus dari Indonesia, dari desa, sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, bukan impor," kata Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi usai rapat terbatas bersama Prabowo di Istana Bogor, Jumat (3/1/2025).
Sebagai informasi, makanan bergizi ini merupakan bagian dari Asta Cita, yaitu delapan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.