Gempa M7,1 di Tibet Tewaskan Nyaris 100 Orang, Pencarian Korban Dikebut
BEIJING, iNews.id - Korban tewas akibat gempa bumi bermagnitudo 7,1 yang mengguncang Tibet (Xizang), wilayah otonomi China, Selasa (7/1/2025), bertambah menjadi 95 orang. Selain itu, sebanyak 130 lainnya menderita luka.
Jumlah korban, baik tewas maupun luka, terus bertambah seiring pencarian yang masih berlangsung. Data jumlah korban itu dihimpun hingga Selasa pukul 15.00 waktu setempat.
Petugas harus berjibaku dengan kondisi alam yang menantang karena gempa terjadi di wilayah yang memiliki ketinggian di atas 4.000 mdpl. Di saat yang sama, mereka berpacu dengan waktu untuk bisa mengevakuasi korban sesegera mungkin di tengah suhu yang beku.
Banyak rumah, terutama di Shigatse, kota terbesar kedua di Tibet, yang ambruk. Pencarian menimbulkan risiko tinggi karena gempa susulan masih terjadi.
Otoritas kegempaan China mencatat 49 gempa susulan pasca-guncangan utama pada pukul 09.05.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkap kekuatan gempa M7,1 bertitik pusat di Shigatse dengan kedalaman 10 km. Sementara Pusat Jaringan Gempa Bumi China menyebut kekuatan gempa M6,8 dengan kedalaman yang sama.
Presiden China Xi Jinping sebelumnya mengeluarkan perintah darurat kepada jajarannya agar melakukan segala upaya untuk melakukan mencari dan menyelamatkan para korban. Pencarian dan evakuasi yang cepat bisa meminimalisasi jatuhnya korban lebih banyak.
"Segala upaya harus dilakukan untuk melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan, memberikan bantuan kepada para korban, meminimalkan jatuhnya korban, mencegah konsekuensi negatif sekunder," kata Xi, dalam pernyataan yang disiarkan televisi nasional.
Dia juga memerintahkan relokasi korban terdampak parah serta melakukan segala upaya untuk mengurangi dampak buruk terhadap korban.
Selain itu hal yang tak kalah penting adalah memulihkan infrastruktur yang rusak secepat mungkin, memasok kebutuhan, serta memastikan para korban bisa melalui bencana ini di tengah musim dingin.
Xi juga menegaskan perlunya upaya untuk mengintensifkan pemantauan gempa serta memberikan peringatan dini.