Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza selama Perang, Hancurkan Ratusan Ribu Bangunan

Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza selama Perang, Hancurkan Ratusan Ribu Bangunan

Global | inews | Jum'at, 24 Januari 2025 - 03:06
share

GAZA, iNews.id - Militer Israel telah menjatuhkan 100.000 ton bom di Jalur Gaza selama perang 7 Oktober 2023 hingga gencatan senjata berlaku pada 19 Januari 2025. Perang selama 15 bulan telah menghancurkan Gaza, menyebabkan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah itu.

Berdasarkan data kantor media pemerintah Gaza, lebih dari 100.000 ton bom telah menghancurkan dan merusak sekitar 88 persen infrastruktur serta bangunan tempat tinggal di wilayah tersebut.

Butuh dana setidaknya 38 miliar dolar AS atau sekitar Rp617,3 triliun untuk membangun kembali Gaza.

Tentara Israel menghancurkan 161.600 unit rumah serta membuat 81.000 rumah lainnya rusak parah hingga tidak bisa ditempati lagi. Selain itu 194.000 rumah lainnya rusak sebagian.

Israel juga menghancurkan 216 gedung pemerintah, 42 fasilitas olahraga, dan 137 sekolah dan kampus. Selain itu 357 sekolah dan universitas rusak sebagian.

Setidaknya 34 rumah sakit juga rusak hingga tak bisa beroperasi lagi. Total ada 162 fasilitas kesehatan yang menjadi sasaran serangan pasukan Zionis selama perang.

Rumah ibadah tak luput dari serangan. Sebanyak 832 masjid hancur dan 158 lainnya rusak. Selain itu tiga gereja mengalami kerusakan.

Tentara Israel juga menghancurkan 206 situs arkeologi dan warisan budaya serta 19 pemakaman.

Belum cukup, Israel juga menghancurkan sekitar 330.000 meter jaringan air.
Sekitar 665.000 meter jaringan pembuangan limbah dan sanitasi di Gaza juga hancur akibat serangan militer Zionis.

Serangan udara Israel juga menghancurkan lebih dari 3.680 km kabel jaringan listrik.

Untuk infrastruktur jalan, tentara Israel menghancurkan lebih dari 2,8 juta meter jalan beraspal dan jalan raya Gaza.

Serangan selama 15 bulan sampai penerapan gencatan senjata telah menewaskan hampir 47.000 warga Gaza. Namun otoritas menemukan sekitar 300 jenazah di bawah reruntuhan bangunan yang hancur terhitung sejak 19 hingga 23 Januari 2025. Dengan demikian total korban tewas mendekati angka 47.300.

Data kantor media menyebutkan, lebih dari 11.000 orang hilang dan diyakini masih tertimbun reruntuhan bangunan. Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu lebih dari 110.700 lainnya luka.

Topik Menarik