Pesta Pernikahan Mewah dan Gelar Rajapatni yang Diterima Gayatri dari Raja Majapahit

Pesta Pernikahan Mewah dan Gelar Rajapatni yang Diterima Gayatri dari Raja Majapahit

Infografis | sindonews | Senin, 20 Januari 2025 - 06:49
share

PERNIKAHAN Raden Wijayadan Gayatri usai dilantik sebagai Raja Majapahit dirayakan secara besar-besaran. Konon usai pesta pernikahan, Gayatri menerima gelar kehormatan 'Rajapatni' meskipun merupakan istri termuda di antara istri-istri Raden Wijaya.

Perayaan pesta pernikahan Raden Wijaya dan Gayatri digelar beberapa minggu setelah Raden Wijaya diangkat menjadi raja di Majapahit. Pelantikan Raden Wijaya itu sekaligus mengawali pendirian kerajaan baru bernama Majapahit.

Pesta besar-besaran ini konon tak disangka oleh Gayatri. Pasalnya sang anak raja Kerajaan Singasari ini sebenarnya sudah puas upacara perkawinan secara sederhana. Tetapi kejutan diberikan Raden Wijaya dengan menggelar pesta perkawinan secara besar-besaran sebagai penghormatan atas mempelai mudanya yang cantik.

Dikutip dari "Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit" dari Earl Drake, Raden Wijaya pun mengundang sebanyak-banyaknya rakyat yang lelah berperang, untuk ikut serta dalam perayaan cinta dan keluarga yang diadakan secara besar-besaran.

Raden Wijaya telah menghitung betul keuntungan politik yang akan diperoleh Ketika mengundang rakyat ikut merayakan perayaan perkawinannya. Upacara perkawinan juga mengundang para pembesar Kerajaan Majapahit yang baru saja didirikannya.

Upacara ini terdiri dari unsur-unsur utama yakni persiapan gedung, dekorasi, dan hadiah; ritual pra-perkawinan mempelai perempuan; pemberkatan mempelai laki-laki dan perempuan; serta sajian hiburan dan hidangan. Perayaan itu merupakan pertunjukkan yang meriah bagi khalayak setelah bertahun-tahun hidup dalam ketakutan dan peperangan. Mpu Monaguna kelak menulis syair terkenal tentang upacara pernikahan kerajaan.

Tak lama setelah acara pernikahan selesai, Raden Wijaya mengumumkan secara resmi bahwa seluruh putri Kertanegara adalah ratunya. Tujuannya demi mempertegas kaitan erat antara dinastinya yang baru dan dinasti mendiang Kertanegara. Pada kesempatan itu, Raden Wijaya tak menyebut nama Dara Petak, istri yang baru dinikahinya dari Melayu dan disembunyikan di sebuah bangsal di istana.

Kendati Gayatri adalah ratu termuda, Wijaya menganugerahinya gelar istimewa 'Rajapatni' atau pendamping raja, yang melekat sepanjang hidupnya.

Pesta perkawinan ini membuat Gayatri Bahagia tak terkira. Ia menikahi laki-laki yang amat dicintai dan dihormati. Awalnya Gayatri sedikit khawatir akan reaksi kakak sulungnya atas langkah Raden Wijaya menikahinya, tapi tak disangka, Tribhuwana ternyata tak terkejut dan tak pula dengki.

Bahkan semenjak mengetahui dirinya mandul, Tribhuwana berharap agar Raden Wijaya menikah lagi. Ia bersyukur Raden Wijaya memperlakukan Gayatri adiknya dengan penuh perhatian dan rasa hormat. Ia pun lega atas keputusan Raden Wijaya memilih Gayatri, sebagai pendamping resminya, bukan sang putri Melayu.

Bahkan Tribhuwana istri dari Raden Wijaya yang juga putri raja Kertanegara dari Singasari, meramalkan Raden Wijaya dan Gayatri menjadi pasangan sehati yang sempurna. Namun Tribhuwana ia mengingatkan agar bisa mendapat seorang anak laki-laki, jika tidak maka akan mengalami kesulitan.

Topik Menarik