BNPB Sebut Pencoblosan Pilkada Serentak Rawan Terjadi Bencana Alam
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memetakan sejumlah wilayah dengan kemungkinan terjadinya bencana selama bulan November 2024, atau bertepatan pada pelaksanaan Pilkada serentak. Pencoblosan pesta demokrasi sendiri bakal dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan data sepuluh tahun terakhir, beberapa bencana terjadi di bulan November di sejumlah wilayah.
"Sumatera itu Aceh, Sumatera Utara-Sumatera Barat, kemudian Jawa itu Jabar-Jawa Tengah-Jawa Timur, Kalimantan itu Kalimantan Selatan, kemudian Sulawesi itu Sulawesi Selatan. Ini dari sisi kejadian bencananya," kata Abdul dalam acara Disaster Briefing: Mengenali Karakteristik Bencana Jelang Pilkada Serentak 2024 melalui akun YouTube BNPB, Senin (21/10/2024).
Abdul menjelaskan, biasanya bencana alam akan terjadi berulang setiap tahunnya. Sehingga penting untuk melihat historis kejadian dalam beberapa tahun belakangan, guna melakukan antisipasi.
"Nah biasanya dari hidrometeologi ini, sekali dia terjadi di tahun lalu atau dua tahun lalu, pasti dia akan berulang lagi di tahun ini atau tahun depan. Sehingga sangat penting buat kita untuk melihat historis kejadian bencana, mana daerah-daerah yang memang secara frekuensi itu tinggi kejadian bencananya secara umum maupun nanti di bulan November," katanya.
"Kenapa harus 10 tahun terakhir? Karena 10 tahun itu kita bisa melihat seluruh fenomena. Artinya bulan November pada periode El Nino, dan bulan November pada Periode La Nina. Itu bisa kita lihat rata-rata kejadian bencana dan dampaknya dalam 10 tahun terakhir," sambungnya.
Abdul mengatakan, pada dasarian III bulan November, Indonesia sudah memasuki periode awal musim hujan.
Dalam waktu dekat, kata Abdul, pihaknya akan merilis daerah mana saja yang memiliki curah hujan tinggi selama November. Sehingga, pihak penyelenggara Pilkada dapat mewaspadai genangan di tempat pemungutan suara (TPS).
"Maka yang harus kita perhatikan adalah sekali lagi BNPB akan merilis Kabupaten-kota dengan tingkat kejadian bencana di bulan November yang paling tinggi dan mungkin kita akan lengkapi juga di daerah-daerah mana saja, kecamatan-kecamatan mana saja yang harus kita waspadai," katanya.
"Sehingga benar-benar nanti di titik-titik pada kecamatan tersebut yang ada TPS, dan seterusnya itu benar-benar bisa diamankan dari potensi kejadian bencana," sambungnya.