Inilah Fakta Menarik Masuknya Jokowi ke Daftar Tokoh Terkorup Dunia 2024 Versi OCCRP
JAKARTA, iNewsPurwokerto.id-Nama mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), masuk dalam daftar finalis "Person of the Year 2024" oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Daftar ini menyoroti pemimpin dunia yang dianggap terkait praktik korupsi dan kejahatan terorganisir. Berikut adalah tujuh fakta menarik di balik nominasi ini:
1. OCCRP dan Proses Penilaian
OCCRP merupakan organisasi investigasi global yang fokus pada pelaporan kejahatan terorganisir dan korupsi. Proses penilaian mereka melibatkan data dari jurnalis, pembaca, dan jaringan global mereka. Finalis tahun ini dipilih berdasarkan dampak kebijakan yang dinilai negatif terhadap negara masing-masing.
2. Jokowi Bersanding dengan Pemimpin Kontroversial
Nama Jokowi berada di antara tokoh-tokoh kontroversial lainnya seperti Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, dan pengusaha India Gautam Adani. Finalis dinilai atas dugaan keterlibatan mereka dalam korupsi besar-besaran dan otoritarianisme.
3. Pemenang Tahun Ini: Bashar al-Assad
Bashar al-Assad, mantan Presiden Suriah, dinobatkan sebagai "Tokoh Tahun Ini" versi OCCRP. Assad dikenal dengan pemerintahan otoriternya yang penuh pelanggaran HAM berat, termasuk penggunaan senjata kimia.
4. Penghargaan untuk Rezim Diktator
Teodoro Obiang Nguema Mbasogo dari Guinea Khatulistiwa menerima "Lifetime Non-Achievement Award" atas sejarah panjang eksploitasi sumber daya negara dan penindasan rakyatnya.
5. Kritik Terhadap Kebijakan Jokowi
Nominasi Jokowi menyoroti dugaan lemahnya penanganan korupsi selama masa kepemimpinannya. Beberapa kebijakan strategis dinilai tidak transparan dan dianggap melindungi oligarki. Kritik ini memunculkan persepsi negatif terhadap pemerintahannya.
6. Tekanan Publik Melawan Korupsi
Di Kenya, misalnya, lebih dari 40.000 orang menulis surat ke OCCRP untuk menominasikan Presiden William Ruto. Hal ini mencerminkan tingginya frustrasi masyarakat terhadap korupsi di negara mereka.
7. Tanggapan Jokowi
Jokowi memberikan tanggapan tegas terkait tuduhan ini. Ia menyebutnya sebagai framing jahat tanpa dasar. Saat ditemui di kediamannya di Solo, Jokowi meminta agar tuduhan ini dibuktikan secara fakta. “Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan, apa?” ujarnya. Ia juga menyinggung berbagai tuduhan sebelumnya, termasuk manipulasi pemilu dan eksploitasi sumber daya alam, yang menurutnya hanyalah fitnah.
Jokowi menyerahkan penilaian kepada publik dan mengkritik penggunaan organisasi seperti NGO untuk framing negatif. Ia menegaskan pentingnya pembuktian fakta atas tuduhan ini. “Banyak sekali fitnah, framing jahat, tuduhan-tuduhan tanpa bukti. Itu yang terjadi selama ini,” tambahnya.