Misteri Terjawab, Ini Alasan Tidak Ada Sisa Jenazah Manusia di Bangkai Titanic

Misteri Terjawab, Ini Alasan Tidak Ada Sisa Jenazah Manusia di Bangkai Titanic

Terkini | okezone | Selasa, 1 Oktober 2024 - 12:58
share

JAKARTA - Tenggelamnya RMS Titanic adalah salah satu bencana maritime paling terkenal dalam sejarah dunia. Tragedi ini menelan ribuan korban jiwa dan menyisakan banyak misteri tentang bangkai kapal yang pernah diklaim “tak bisa tenggelam” itu.

Salah satu misteri terkait karamnya Titanic adalah tidak adanya jasad, bahkan tulang belulang manusia di bangkai kapal tersebut, terlepas dari banyaknya korban tewas dan kerugian materiil dalam kejadian tersebut.

RMS Titanic tenggelam pada 15 April 1912 setelah bertabrakan dengan gunung es di perairan Atlantik Utara saat dalam perjalanan dari Southampton ke New York City. Dari 2.224 penumpang dan kru yang berada dalam kapal nahas tersebut, lebih dari 1.500 di antaranya tewas saat Titanic tenggelam ke dasar laut.

Penumpang kelas tiga, yang sebagian besar terdiri dari imigran yang mencari kehidupan baru di Amerika, juga sangat menderita, karena hanya 174 dari sekira 710 penumpang kelas tiga yang selamat. Tenggelamnya Titanic merupakan tragedi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, dan dengan hilangnya nyawa yang begitu besar, namun, mengapa sama sekali tidak ada jenazah manusia yang ditemukan di puing kapal tersebut?

Penjelajahan Bangkai Titanic

Bangkai Titanic ditemukan oleh ahli kelautan Robert Ballard pada 1985, lebih dari 70 tahu setelah kapal itu tenggelam. Ballard menemukan bangkai Titanic di kedalaman 12.500 kaki atau 3.800 meter di bawah permukaan laut.

Sejak ditemukannya bangkai kapal Titanic, beberapa ekspedisi telah dilakukan untuk menemukan artefak yang memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan di atas kapal tersebut. Barang-barang, termasuk pecahan porselen halus, peralatan makan dari perak, pakaian, dan barang-barang pribadi, telah ditemukan, tetapi tidak ada jenazah korban.

Sutradara James Cameron, yang berada di balik pembuatan film box office Titanic pada 1997, telah melakukan setidaknya 33 kali penyelaman untuk menjelajahi bangkai kapal tersebut. Meskipun telah berkali-kali melakukan penyelaman dan penjelajahan ke sana, dia mengungkapkan tidak ada sisa-sisa jasad manusia yang terlihat.

"Saya tidak melihat satu pun jenazah manusia." Meskipun berbagai peninggalan dari kapal, seperti pakaian dan sepatu, telah ditemukan, kerangka atau tulang yang sebenarnya tidak pernah ditemukan,” kata Cameron dalam sebuah wawancara pada 2012, sebagamana dilansir Vintage News.

"Kami telah melihat pakaian. Kami telah melihat sepasang sepatu, yang sangat menunjukkan bahwa pernah ada jasad di sana. Namun, kami tidak pernah melihat jenazah manusia," tambahnya.

 

Anehnya, ada tulang belulang dan jenazah manusia ditemukan di bangkai kapal yang tenggelam jauh lebih lama dari Titanic, tetapi kapal ini, dengan ribuan korban jiwa, tidak ada jenazah yang ditemukan.

Penjelasan Ilmiah

Jawaban atas misteri ini terletak pada kedalaman dan kondisi laut yang unik, dimana bangkai kapal Titanic berada. Titanic berada pada kedalaman sekitar 12.500 kaki (3.800 meter) di bawah permukaan, dan menurut Ballard, kedalaman ekstrem ini memainkan peran kunci untuk memecahkan misteri tersebut. i.

"Masalah yang harus Anda hadapi adalah, pada kedalaman di bawah sekitar 3.000 kaki (sekira 914 meter), Anda melewati apa yang disebut kedalaman kompensasi kalsium karbonat," kata Ballard dalam penjelasannya pada 2009.

"Air di laut dalam kurang jenuh dengan kalsium karbonat, yang sebagian besar, Anda tahu, merupakan bahan penyusun tulang."

Kekurangan kalsium karbonat di laut dalam berarti bahwa begitu daging tubuh membusuk, tulang-tulangnya pun terekspos, tulang-tulang itu mulai larut dalam air.

"Di Titanic dan Bismarck, kapal-kapal tersebut berada di bawah kedalaman kompensasi kalsium karbonat, jadi begitu makhluk-makhluk (laut) itu memakan daging mereka dan menampakkan tulang-tulangnya, tulang-tulang itu pun larut," terang Ballard.

Jadi meskipun bangkai kapal Titanic telah menghasilkan banyak artefak yang menceritakan kisah perjalanan kapal nahas itu, lingkungan yang keras di kedalaman laut telah memastikan bahwa tidak ada sisa-sisa manusia yang dapat ditemukan. Mereka yang tewas telah menjadi bagian dari lautan.

Topik Menarik