Viral Bocah Alami Kerusakan Otot hingga Ginjal karena Dihukum 1000 Kali Squat

Viral Bocah Alami Kerusakan Otot hingga Ginjal karena Dihukum 1000 Kali Squat

Berita Utama | okezone | Senin, 7 Oktober 2024 - 13:30
share

HUKUMAN berujung hampir meregang nyawa, inilah yang terjadi pada seorang anak laki-laki berusia 13 tahun di China.

Bocah tersebut, mengutip laporan Oddity Central, Senin (7/10/2024) diberitakan didiagnosis menderita rhabdomyolysis, suatu kondisi yang mengancam jiwa, setelah dipaksa melakukan 1000 kali squat sebagai hukuman saat dirinya mengikuti kamp musim panas.

Kejadian ini bermula ketika sang anak mendaftar ikut kamp musim panas selama 7 hari. Saat upacara kelulusan, orang tuanya menerima foto-foto yang menunjukkan anak mereka tampak sedih, dengan salah satu kaki yang terlihat lemas.

Meski penyelenggara acara awalnya mengatakan semuanya baik-baik saja, orang tua baru menyadari kondisi serius sang anak ketika menjemputnya, mendapati sang anak tercinta bahkan tidak bisa berdiri.

Setelah ditanya orang tuanya, barulah sang anak mengaku telah dihukum dengan 1000 squat oleh seorang guru karena ketahuan berbicara dengan anak-anak lain saat latihan.

Foto: Tangkapan layar Oddity Central

Setelah mencapai 200 squat, ia sempat jatuh karena mengalami nyeri otot. Namun, alih-alih dibantu, sang guru justru menendangnya dan membiarkannya kesakitan tersungkur di lantai. Ia baru dibantu untuk bangun ketika acara upacara dimulai, karena para orang tua sudah mulai berdatangan.

 

Meski awalnya hanya didiagnosis dengan cedera otot ringan dan diberikan salep di rumah sakit terdekat, kondisi anak tersebut memburuk hingga akhirnya ia dibawa ke Rumah Sakit Afiliasi Jining Medical College.

Barulah di sini,  ia didiagnosis dengan rhabdomyolysis, kondisi serius yang merusak otot dan berpotensi hingga mengganggu fungsi organ hati dan ginjal.

Setelah dirawat selama 13 hari di rumah sakit, anak laki-laki tersebut diperbolehkan pulang, tetapi kondisinya tak akan pulih normal sepenuhnya seperti sebelumnya. Kini, bocah laki-laki malang tersebut dikatakan  mengalami atrofi otot kaki, kerusakan hati serta ginjal, membuatnya tidak dapat menjalani kehidupan normal atau beraktivitas fisik.

Sang ibu pun tak terima anaknya diperlakukan semena-mena, ia mengungkapkan bahwa hukuman fisik tersebut hampir membuat putranya cacat seumur hidup. Pihak penyelenggara kamp yang awalnya menyangkal kejadian tersebut, akhirnya tak bisa lagi mengelak dan mengakui setelah ada kesaksian dari anak-anak lain.

Saat ini, prosedur  proses hukum sedang berlangsung antara kedua belah pihak.

Topik Menarik