Panas Bumi Jadi <i>Backbone</i> Capai Swasembada Energi

Panas Bumi Jadi Backbone Capai Swasembada Energi

Terkini | okezone | Selasa, 26 November 2024 - 18:13
share

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia swasembada energi di era kepemimpinannya. Salah satu yang dioptimalkan untuk mewujudkan target tersebut adalah memaksimalkan sumber energi panas bumi.

Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara dengan cadangan panas bumi terbesar kedua terbesar di dunia. Hanya saja pemanfaatannya belum optimal.

Dari total sumber daya panas bumi 24 gigawatt (GW), baru dimanfaatkan 2,6 GW atau sekitar 10. Oleh karena itu, akselerasi pemanfaatan panas bumi menjadi momentum yang tepat dalam mewujudkan swasembada energi dan transisi energi menuju target dekarbonisasi pada 2060 atau lebih awal yang juga dicanangkan pemerintah.

Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Yurizki Rio, menjelaskan beberapa tahun kebelakang Indonesia seakan lepas landas untuk mewujudkan target transisi energi. Panas bumi memiliki capacity factor besar, berkisar 90-100, dan memberikan kepastian bagi konsumen sehingga sangat tepat jadi andalan dalam mengejar transisi energi.

"Panas bumi juga kebetulan lokasinya terkonsentrasi di major island, yang memiliki high demand listrik untuk masa kini dan masa datang," kata Yurizki, Selasa (26/11/2024).

Salah satu faktor lain yang bisa membuat panas bumi jadi tulang punggung (backbone) menuju swasembada energi adalah dengan adanya koneksi jaringan listrik dari PLN yang optimal. Pemanfaatan panas bumi bakal langsung berdampak terhadap pengurangan penggunaan energi fosil atau migas.

"Penggunaan energi dari panas bumi sebesar 1 MWh sama dengan memangkas penggunaan 1,87 barel setara minyak (BOE)," katanya.

PGE menjadi aktor utama pengembangan panas bumi di Indonesia. Perusahaan saat ini memiliki kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) terbesar dengan 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) dan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 Mega Watt (MW) yang dioperasikan, terdiri atas 672 MW dioperasikan sendiri dan 1.205 MW melalui Joint Operation Contract (JOC). Dengan berbagai keunggulan yang ada maka wajar menjadikan panas bumi sebagai backbone menuju swasembada energi.

"Panas bumi sebagai based load resources, tidak bisa dimungkiri panas bumi menjadi backbone transisi energi siap menggantikan fossil fuel," ungkap Yurizki.

PGE dengan kemampuannya dalam mengembangkan asset, lanjut Yurizki, optimistis bakal menjadi mesin utama untuk membentuk ekosistem panas bumi di Indonesia. Indikatornya, saat ini PGE telah mencatat cadangan panas bumi terbukti dengan kapasitas sebesar 1,1 GW. Selain itu, ada ekstra tambahan potensi cadangan yang siap untuk dieksplorasi dengan kapasitas 2,1 GW.

"Total 3,1 - 3,2 GW, dan itu 75 berada lapangan kami, lokasi di area pengembangan jadi bisa dipercepat," ujar dia.

Topik Menarik