Francesco Bagnaia: Jika Tidak Ada Sprint Race, Saya Setara Marc Marquez di MotoGP 2019!
FRANCESCO Bagnaia menyebut dirinya setara Marc Marquez pada MotoGP 2019 jika tak ada sesi sprint race pada musim 2024. Hal ini diungkap Bagnaia kala membicarakan kegagalannya merebut gelar juara di MotoGP 2024.
Ya, Francesco Bagnaia harus puas menjadi runner up MotoGP 2024. Pembalap asal Italia itu tertinggal 10 angka dari Jorge Martin (Ducati Pramac) yang sukses mengumpulkan 508 poin di akhir klasemen.
1. Francesco Bagnaia Kalah Saing dari Marc Marquez
Bagnaia tampaknya masih sulit menerima kekalahan dari Jorge Martin. Dua kali juara MotoGP itu mengakui, balapan sprint race menjadi penghalangnya untuk menjadi jawara musim lalu.
Sebab diketahui, Jorge Martin berhasil memenangkan tujuh balapan sprint. Sejatinya, perolehan itu sama dengan Bagnaia. Namun, Bagnaia tidak konsisten naik podium seperti Martinator -julukan Jorge Martin.
Bagnaia hanya 11 kali naik podium sprint race, berbeda dengan Martin yang mendaki tiga besar sebanyak 16 kali. Bagnaia mengatakan, jika tidak ada sprint race, dia bisa menyamai pencapaian Marc Marquez pada MotoGP 2019.
Dugaan Intervensi dalam Pilkada, Ketua DPP PDIP Usulkan Kepolisian Kembali di Bawah Panglima TNI
"Itu adalah musim yang luar biasa, luar biasa. Kami membutuhkan empat balapan untuk memahami motor sepenuhnya sampai saya memahami potensi sebenarnya. Dari sana semuanya menjadi luar biasa," kata Bagnaia dilansir dari Motosan, Sabtu (28/12/2024).
"Kalau melihat hari Minggu (hari balapan), selain saat saya terjatuh atau terlempar, saya selalu berada di posisi tiga besar. Saya pikir ini adalah musim yang, jika Sprint tidak ada, akan setara dengan Márquez di tahun 2019, misalnya," sambungnya.
2. Kiprah Fantastis Marquez di MotoGP 2019
Pada musim 2019, Marquez berhasil memenangkan balapan sebanyak 12 kali. Pembalap berjuluk The Baby Alien itu pun berhasil menjuarai MotoGP 2019.
Bagnaia hanya berselisih satu kemenangan dari Marquez pada musim 2024. Pecco -sapaan akrab Francesco Bagnaia- menyesal, namun dia mendapat banyak pelajaran berharga dari musim lalu.
"Sayang sekali menyia-nyiakan kesempatan untuk memenangkan juara dunia lagi, karena kesalahan atau saat-saat ketika kami mengalami nasib buruk. Saya sangat yakin bahwa kami pantas mendapatkannya, tim saya pantas mendapatkannya, tapi sayangnya banyak kesalahan yang dilakukan yang tidak membuat kami menang," ujar Bagnaia.
"Banyak di antaranya merupakan kesalahan yang masih sulit saya jelaskan, seperti yang terjadi di Barcelona. Ada ruang untuk perbaikan, dan kekalahan dari waktu ke waktu berguna," tukasnya.