Danantara Siap Lampaui Temasek dan Khazanah

Danantara Siap Lampaui Temasek dan Khazanah

Terkini | okezone | Rabu, 15 Januari 2025 - 15:29
share

JAKARTA - Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dinilai akan lebih baik dari Temasek milik Singapura dan Khazanah milik pemerintah Malaysia.

Saat ini, pemerintah Indonesia masih dalam proses penyusunan kerangka regulasi sebagai landasan hukum pembentukan BPI Danantara, karena tidak hanya sekedar penggabungan aset-aset perusahaan negara saja namun bertujuan agar perusahaan negara bisa mendapatkan permodalaan atau kerjasama yang lebih besar dari investor global.

Guru Besar Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Wihana Kirana Jaya mengatakan, Danantara merupakan institusi yang melakukan reform hingga 2045, sehingga perlu disiapkan dari semua sisi. 

"Nah saya mulai dari positive side ya atau dari opportunity Danantara tadi. Kalau itu terjadi berarti kan fleksibilitas tidak banyak campur tangan politis ya. Tapi artinya kalau di APBN diawasi, aset negara walaupun aset dipisahkan. Walaupun juga dibikin lagi satu entitas baru private sector yang kayak Khazanah dan Temasek itu sesuatu yang positif," kata Wihana dalam sesi wawancara, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

1. Danantara Bisa Lebih Baik dari Temasek dan Khazanah

Dengan pembentukan Danantara, kata Wihana akan menambah aset lebih besar, adanya fleksibilitas, koordinasi dalam satu strategi serta independen terhadap campur tangan-campur tangan sebelumnya masih terjadi sebelum dipisahkan. Meski demikian, ada tantangan dalam pembentukan Danantara.

"Challenging yang kedua adalah untuk membuat trustworthiness dari investor global. Investor global kan butuh leverage yang bagus, yang banyak, yang besar. Kalau Temasek itu kan lembaga besar yang bisa menginvest di Sigma dan seterusnya. Kalau Khazanah juga mengumpulkan dana tapi ingin melakukan negosiasi atau mencari partnership global. Nah ini memang ada beda-beda antara Temasek, kemudian Khazanah, dan Danantara," katanya.

"Harapannya kan Danantara nanti memperbaiki yang kurang bagus di Temasek dan Khazanah," sambungnya.

 

2. Perbandingan Aset

Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan gabungan yang dirilis Kementerian BUMN, total aset dari 65 perusahaan pelat merah mencapai Rp10.401,5 triliun sepanjang 2023. Jumlah tersebut naik 6,26 dari tahun sebelumnya yakni Rp9.788,64 triliun. 

Sementara itu, Temasek mencatatkan total nilai portofolio sebesar S$389 miliar hingga Maret 2024. Nilai ini sekitar Rp4.610,99 triliun dengan kurs Rp11.853 per dolar Singapura. Adapun Khazanah Berhad secara grup mencatatkan total aset 165,84 miliar ringgit sepanjang 2023 atau sekitar Rp596,24 triliun dengan kurs Rp3.595 per ringgit Malaysia.

Pada tahap awal, BP Danantara bakal menaungi tujuh BUMN. Bahkan, pada tahap awal, dana kelolaan diperkirakan mencapai USD600 miliar atau setara Rp9.520 triliun.

Adapun, tujuh perusahaan negara yang bergabung yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp2.174 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Rp1.965 triliun, dan PT PLN (Persero) Rp1.671 triliun.

Kemudian PT Pertamina (Persero) Rp1.412 trilun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp1.087 triliun, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Rp318 triliun, dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID Rp259 triliun.

Di samping, BP Danantara juga akan membawahi Indonesia Investment Authority (INA) dengan aset Rp163 triliun dan Special Mission Vehicle (SMV) yang saat ini di bawah Kementerian Keuangan.
 

Topik Menarik