Viral! Dirut PDAM Bangkalan Naik Rakit Didorong Warga saat Melintasi Banjir
BANGKALAN - Video Direktur Utama (Dirut) PDAM Bangkalan Sjobirin Hasan naik rakit dan didorong sejumlah warga saat melintasi banjir jadi viral di media sosial. Berbagai komentar berisi kritik pedas pun dilontarkan warganet karena apa yang dilakukan Sjobirin dianggap kurang etis selaku pejabat publik.
Dalam sebuah video milik warga, memperlihatkan Dirut PDAM Kabupaten Bangkalan Sjobirin Hasan, naik getek atau rakit bambu saat melintasi genangan banjir. Ia nampak duduk di atas rakit seraya memberikan instruksi.
Sementara di bawahnya, ada delapan hingga sembilan orang mendorong dan menarik rakit tersebut menerjang banjir.
Dari data yang dihimpun, video tersbeut berlangsung saat Sjobirin Hasan melakukan inspeksi atau pemeriksaan langsung ke salah satu fasilitas produksi air bersih milik PDAM di daerah Kecamatan Burneh, Bangkalan.
Lokasi tersebut memang terendam banjir lebih dari satu meter yang membuat mesin-mesin produksi berhenti secara keseluruhan sehingga tak bisa melayani para pelanggan PDAM.
Klarifikasi Dirut PDAM
Pelatihan UMKM bagi Wirausaha Muda PBD Resmi Dibuka, Dorong Pemuda Jadi Pelopor Ekonomi Kreatif
Saat dikonfirmasi melalui telfon selulernya, Sjobirin Hasan menyatakan video tersebut merupakan spontanitas yang tidak direncanakan sebelumnya, serta bersifat situasional di lokasi.
Saat itu, kata dia, beberapa karyawan PDAM dan warga memang sedang bekerja, termasuk dropping peralatan untuk menangani banjir dengan menggunakan rakit tersebut sebagai alat mengangkut.
"Nah, saat ia tiba di lokasi hendak melakukan pemeriksaan, warga pun meminta menaiki rakit saja agar tidak ikut basah kuyub," ujar Sjobirin, Kamis (16/1/2025).
Terkait video viral tesrsebut, Pj Bupati Bangkalan Arief M Edi, tidak terlalu serius menanggapinya. Menurutnya, Dirut PDAM tersebut kemungkinan sedang sakit pada bagian kaki, sehingga tidak boleh terkena air.
Dari data pihak BPBD Bangkalan, banjir yang terjadi sepanjang hari Rabu kemarin, setidaknya merendam tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Burneh, Tanah Merah dan Kecamatan Tragah.
Selain memutus akses sejumlah jalan penghubung antar desa, banjir juga merendam sekolah-sekolah dan area persawahan. Bahkan, mengakibatkan ambruknya dua jembatan di Desa Poter dan Desa Dupok.