Candaan Mardani soal Partai Gelora di Acara DPR Mendapat Sorotan

Candaan Mardani soal Partai Gelora di Acara DPR Mendapat Sorotan

Nasional | okezone | Kamis, 23 Januari 2025 - 22:57
share

JAKARTA – Politikus PKS Mardani Ali Sera menyindir Partai Gelora dalam acara Silaturahmi Nasional BKSAP bersama Ormas dan Lembaga Kemanusiaan Peduli Palestina di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu. Hal ini langsung mendapat sorotan.

Pernyataan Mardani tersebut terekam dalam siaran langsung YouTube TV Parlemen dan menuai kritik dari publik.

Direktur Eksekutif Media Survey Nasional (Median), Rico Marbun menyayangkan sikap tersebut, mengingat tujuan acara yang difasilitasi oleh Wakil Ketua DPR Bidang Korpolkam, Sufmi Dasco Ahmad adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

“Pernyataan seperti itu harus dihindari, karena dapat mengganggu persatuan umat dalam membela Palestina,” ujar Rico, Kamis (23/1/2025).

Acara ini kata dia juga sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap Palestina.

“Sayangnya, momen penting dan bermakna ini justru diwarnai dengan pernyataan Mardani yang menyindir agar ormas tidak bekerja sama dengan Partai Gelora. Meski terkesan bercanda, hal ini tetap tidak pantas dilakukan,” ujar Rico.

Ia menegaskan bahwa penderitaan rakyat Palestina, baik di Gaza maupun Tepi Barat, masih terus berlanjut meskipun gencatan senjata diberlakukan. Ribuan warga menjadi korban serangan brutal Israel, sehingga perjuangan bersama untuk Palestina membutuhkan persatuan tanpa ada kepentingan partisan.

“Isu Palestina adalah amanah konstitusi yang harus menjadi perjuangan bersama, tanpa memandang golongan atau afiliasi politik. Semua pihak harus menahan diri dari tindakan yang berpotensi merusak persatuan umat,” tegasnya.

 

Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 130 ormas dan lembaga ini dibuka oleh Wakil Ketua MPR dari PKS, Hidayat Nur Wahid, dan dihadiri sejumlah tokoh, seperti Wakil Ketua BKSAP Ravindra Hartarto.

Selanjutnya, Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum, serta Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemenlu RI Andy Rachmianto.

Topik Menarik