Marc Marquez Juara MotoGP 2025 Setelah Serangkaian Cedera Parah, Bos Ducati: Jadi Teladan bagi Siapa pun!
MANAJER Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, mengatakan Marc Marquez sebagai sosok yang bisa menjadi teladan di seluruh dunia. Menurut Dall’Igna, tekad dan kerja keras Marc Marquez untuk bangkit dari keterpurukan di ajang MotoGP bisa dicontoh oleh siapa pun.
Marc Marquez merebut gelar juara dunia kesembilan di semua kelas pada MotoGP 2025. Titel itu juga membuat Marc Marquez mengunci gelar ketujuh di ajang MotoGP, sejengkal lagi menyamai rekor legenda Giacomo Agostini yang memiliki delapan trofi.
1. Marc Marquez Bangkit dari Keterpurukan
Walau demikian, prestasi Marc Marquez tidak didapat dengan mudah. Setelah enam gelar bersama Repsol Honda, Marc Marquez sempat terpuruk usai mengalami cedera parah pada musim 2020. Ia kesulitan untuk bangkit bersama Honda.
The Baby Alien -julukan Marc Marquez- kemudian hijrah ke tim satelit Gresini Ducati di MotoGP 2024. Sejak itulah, Marc Marquez mulai kembali menunjukkan taringnya meski usianya sudah tidak lagi muda.
Ia berhasil finis di posisi ketiga klasemen akhir musim 2024, dan mencuri perhatian tim pabrikan Ducati Lenovo. Pada musim berikutnya, Marc Marquez yang membalap bersama Ducati Lenovo sukses menyabet gelar ketujuh di ajang MotoGP.
Marc Marquez berhasil mengunci gelar ketika balapan masih tersisa lima seri lagi. Dengan 11 kemenangan di balapan utama, dan 14 kemenangan di balapan sprint, ia sukses mencatat sejarah. Dall’Igna mengatakan, cerita kebangkitan Marc Marquez bisa menjadi inspirasi bagi seluruh dunia.
“Tidak diragukan lagi itu adalah hari yang indah dan tak terlupakan, terutama sebagai pribadi, lebih dari sekadar sebagai seorang insinyur. Karena bagaimana Marc Marquez merencanakan seluruh comeback-nya, karena apa yang dia korbankan untuk mencapainya, saya pikir itu adalah pelajaran yang sangat penting, tidak hanya untuk dunia olahraga, tetapi untuk dunia pada umumnya,” kata Gigi Dall’Igna Okezone mengutip dari Motosan, Selasa (30/12/2025).
“Karena tekad, kemauan, kejelasan, dan kecerdasan yang dia tunjukkan dalam merencanakan kembalinya,” sambungnya.
2. Marc Marquez Terlalu Ambisius
Namun, Dall’Igna juga menyoroti Marc Marquez yang terlalu ambisius. Menurutnya, ambisi tinggi tanpa dibarengi akal sehat hanya membuat segala sesuatunya menjadi lebih sulit.
“Kelemahannya adalah dia mengambil risiko, atau dulu mengambil risiko, bahkan ketika itu tidak perlu. Dengan sedikit lebih banyak, katakanlah, kejernihan pikiran, dia akan membuat lebih sedikit kesalahan,” tutup Marc Marquez.










