Keseruan Parenting KB RA NU Terpadu Nurul Huda, Mendidik Dengan Cinta
KUDUS , iNewsPantura.id -- Menghadirkan nara sumber DR. KH. Shofyan Hadi, Lc. MA, dalam program parenting yang di gelar di Aula DPRD Kudus, KB-RA NU Terpadu Nurul Huda Jetak Kedungdowo Kaliwungu Kudus kali ini mengangkat tema “Mendidik dengan Cinta”, pada Minggu (12/01/2025).
Kepala KB-RA Nu Terpadu Nurul Huda Rohmah Alna, S.Pd., menjelaskan, program ini bertujuan agar orang tua mendapatkan informasi tentang sejumlah hal penting yang berkait dengan tahapan perkembangan anak usia dini, “Termasuk fisik, kognitif, emosional, dan sosial agar orang tua lebih memahami kebutuhan anak di usia RA dan cara mendukung tumbuh kembangnya secara optimal. Dan ini adalah acara yang kami gelar kali kedua dalam tahun ini,” lajutnya.
Sementara itu, dalam sambutan, ketua Pengurus BPPMNU Sultan Kamaludin, H Ali Ihsan, mengatakan, orang tua dalam mengasuh anaknya terdapat tiga masalah yang dihadapi. Yaitu Unexpected Syndrom, sindrom dimana orang tua tidak berpengalaman dalam menangani anak-anak, kemudian Unexpected Action, tindakan yang tidak disadari orang tua yang menjadi contoh perilaku anaknya, serta Accidential Crime atau tindakan di luar batas kemampuan yang tidak boleh dilakukan orang tua kepada anaknya.
“Untuk menghadapi masalah-masalah tersebut maka orang tua perlu mengetahui pengaruh cinta (kasih sayang) dan kontrol (pengendali umum) yang diberikan kepada anak. Maka di sini melalui peran orang tua sebagai pengasuh utama dan peran sekolah sebagai bagian dari kehidupan anak tersebut dilandasi dengan cinta dan kasih sayang,” katanya sembari menyitir sejumlah hadis dan syair dalam bahasa Arab.
Sementara itu, DR. KH. Shofyan Hadi, Lc. MA, inti dari ceramahnya menyatakan menyemaikan cinta kasih kepada anak, orang tua perlu mendidik diri melalui refleksi ontologis tentang pentingnya cinta kasih, memahami filosofi di balik pengasuhan dalam kajian epistemologis, dan menerapkan cinta kasih dalam tindakan nyata sesuai kajian aksiologis. “Dengan olah rasa, pikir, dan perilaku, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang penuh kasih, yang tidak hanya membangun anak-anak yang bahagia dan sehat, tetapi juga membentuk masyarakat yang lebih harmonis,” lanjut Shofyan.
Anak yang dibesarkan dengan cinta kasih akan merasa dicintai, dihargai, dan mendapatkan rasa aman emosional. Mereka akan cenderung memiliki empati yang tinggi dan mampu menjalin hubungan sehat dengan orang lain. “Dan Anak yang mendapatkan cinta kasih akan lebih percaya diri, kreatif, dan termotivasi untuk belajar,” pungkasnya.