NATO Bersiap Perang dengan Rusia

NATO Bersiap Perang dengan Rusia

Terkini | pekanbaru.inews.id | Sabtu, 28 Desember 2024 - 19:00
share

iNewsPekanbaru.id - Rusia kembali mengungkapkan kekhawatirannya terhadap langkah-langkah NATO yang dianggap semakin agresif dan berpotensi memperburuk ketegangan dengan Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa perluasan aliansi tersebut tidak akan membawa keamanan lebih besar bagi Eropa, sebaliknya, ia justru memperburuk potensi konfrontasi. Duta Besar Rusia untuk Belgia, Alexander Tokovinin, dalam wawancara dengan Sputnik, menambahkan bahwa NATO sedang membangun potensi militernya dengan tujuan mempersiapkan konflik langsung dengan Rusia.

Tokovinin mengungkapkan bahwa aliansi tersebut tidak hanya memperbesar anggaran militer dan mempromosikan industri pertahanan, tetapi juga meningkatkan manuver militer di Eropa. Semua tindakan ini, menurutnya, bertujuan untuk mempersiapkan konfrontasi dengan Rusia. "Sayangnya, ini adalah kenyataan yang harus dihadapi," ujar Tokovinin.

Krisis Ekonomi Eropa dan Kesadaran Publik yang Meningkat

Duta Besar Tokovinin juga menyoroti dampak buruk dari konflik di Ukraina terhadap situasi sosial-ekonomi di Eropa, yang semakin dirasakan oleh publik, terutama terkait dengan meningkatnya biaya hidup. "Masyarakat mulai menyadari bahwa konfrontasi dengan Rusia berbahaya, karena bisa berisiko menimbulkan bentrokan antara kekuatan nuklir," katanya. Selain itu, ia mencatat bahwa sentimen ketidakpuasan terhadap kebijakan NATO juga semakin berkembang di banyak negara Eropa, yang kini merasakan dampak langsung dari ketegangan di Ukraina.

Kekuatan Publik di Barat Ingin Konflik Segera Berakhir

Selain itu, Tokovinin mengungkapkan bahwa semakin banyak negara anggota NATO dan publik Barat yang mendukung agar konflik Ukraina segera diakhiri. Negara-negara seperti Hongaria dan Slovakia, serta sejumlah tokoh publik, telah mulai menyerukan penyelesaian damai. Tokovinin menegaskan bahwa perasaan ini semakin kuat di kalangan masyarakat, yang mulai menyadari bahwa melanjutkan konfrontasi dengan Rusia bisa menimbulkan bencana strategis.

Pembicaraan Damai Tidak Ada dalam Agenda NATO

Meskipun ada seruan untuk menyelesaikan konflik, Tokovinin mengungkapkan bahwa pembicaraan damai tidak menjadi agenda resmi NATO. Dalam beberapa pertemuan terbaru, tidak ada pembahasan mengenai upaya penyelesaian damai atau mengakhiri konflik. Sebaliknya, NATO fokus pada peningkatan bantuan militer ke Ukraina. "Pembicaraan damai tidak ada dalam agenda mereka," tegas Tokovinin.

Ia juga menyebutkan bahwa saat ini, negara-negara Eropa menunggu sinyal dari pemerintahan Amerika Serikat yang baru untuk menentukan arah kebijakan mereka terhadap Ukraina. "Semua orang menunggu dorongan dari pemerintahan Amerika yang baru, tetapi kita harus menilai berdasarkan tindakan nyata, bukan hanya kata-kata," kata Tokovinin.

Dengan meningkatnya ketegangan di Eropa dan semakin besarnya dampak sosial-ekonomi, masa depan hubungan Rusia-NATO tetap penuh ketidakpastian, terutama dalam menghadapi potensi konfrontasi lebih lanjut.

Topik Menarik