Mendikdasmen Abdul Mu'ti Menteri Populer di Medsos
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti termasuk menteri Kabinet Merah Putih dengan popularitas tertinggi di media sosial. Abdul Mu'ti banyak diperbincangkan warganet terkait kebijakan peningkatan kualitas SDM desa, libur sekolah pada bulan puasa, hingga soal zonasi dan ujian.
Popularitas Abdul Mu'ti di media sosial diketahui dari hasil Social Media Analytic yang dilakukan oleh Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP). Riset mengambil data percakapan melalui media sosial berkaitan dengan Percakapan seputar program prioritas 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran dengan total data sebanyak 38.157 percakapan dari periode 1 Desember 2024-20 Januari 2025. Dari total percakapan itu, data dengan tweet yang sama dibersihkan karena tidak memberikan informasi baru dan merupakan bentuk duplikasi, sehingga didapatkan sampel akhir sebanyak 13.823. Data yang berkaitan dengan percakapan para menteri diambil data sebanyak 2.341 percakapan.
Dari hasil analitik media sosial DEEP, Menteri BUMN Erick Thohir menjadi menteri Kabinet Merah Putih yang paling popular dengan persentase 12,2. Narasi Erick yang muncul di medsos adalah mengenaiperannya sebagai Ketua Umum PSSI berkaitan dengan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Selain itu juga soal gagasan pembentukan superholding BUMN dengan nilai aset Rp9,4 triliun.
Di tempat kedua, adalah Abdul Mu'ti dengan persentase 11,6 percakapan. Narasi di media sosial tentang Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu terkait kolaborasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal (Kemendes PDT) untuk meningkatkan kualitas SDM desa. Abdul Mu'ti juga diperbincangan warganet terkait libur sekolah pada bulan Puasa, serta soal istilah zonasi dan ujian yang akan dihilangkan.
Sementara di tempat ketiga adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mendapat 11,4 percakapan. Sri Mulyani dibicarakan warganet terkait pernyataannya mengenai harga LPG 3 Kg 12.750 tapi kenyataan di pasaran Rp20.000. Selain itu juga narasi soal penghematananggaran untuk wujudkan hilirisasi, dan terkait kenaikan pajak.
Mayoritas Publik Puas Kinerja Prabowo
Pada bagian lain, DEEP Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Survei Nasional (LSN) melakukan survei kepuasaan public di 100 hari kerja Pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hasilnya 87,5 responden merasa puas."Sbanyak 87,5 responden menyatakan puas terhadap 100 hari kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran," kata peneliti LSN Fishya Amina dalam keterangannya, Kamis (24/1/2025).
Sementara, ada 12,5 responden menyatakan tidak puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran selama 100 hari ini.
Di sisi lain, Fishya juga menanyakan kepada publik terkait tingkat kepercayaan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Hasilnya, mayoritas publik merasa percaya.
"Sebanyak 88,2 responden menyatakan percaya dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sikap ini tercermin dari kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran selama 100 hari. Sementara 11,8 responden menyatakan sikap tidak percaya berdasarkan 100 kinerja Prabowo-Gibran," ujarnya.
Untuk diketahui, survei ini dilaksanakan pada 13-20 Januari 2025. Metode dalam survei ini dilakukan wawancara secara tatap muka dengan jumlah 1.200 responden yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia. Adapun tingkat error sampling atau kesalahan pengambilan sampel mencapai kurang lebih 2,87 pada interval kepercayaan 95.