UMS Masuk THE WUR 2025 by Subject, Perteguh Reputasi Internasional
Terkini | sleman.inews.id | Jum'at, 24 Januari 2025 - 13:40
SOLO, iNewsSleman.id - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam bidang pendidikan mendapat rekognisi dalam pemeringkatan Times Higher Education World University Ranking (THE WUR) 2025 by Subject. THE WUR 2025 by Subject menempatkan subjek bidang pendidikan di UMS pada peringkat 601+ dunia, dengan skor keseluruhan 14,4-27,5.
Wakil Rektor V Bidang Kerja Sama dan Urusan Internasional UMS, Prof. Supriyono, S.T., M.T., Ph.D., mengungkapkan, debut perdana UMS pada pemeringkatan THE WUR 2025 by Subject patut mendapat apresiasi.
Baca Juga:
Pelatih Persija Jakarta Belum Pikirkan Transfer Pemain, Ingin Fokus Hadapi Malut United Dulu
Terdapat lima indikator penilaian bidang pendidikan dalam THE WUR 2025 by Subject, yakni teaching, research environment, research quality, industry, dan international outlook.
Wakil Rektor V Bidang Kerja Sama dan Urusan Internasional UMS, Prof. Supriyono, S.T., M.T., Ph.D. Foto: Ist.
Dalam rilis resmi tersebut, UMS unggul pada dua indikator, yakni international outlook dengan skor 46,9 dan research quality dengan skor 42,8. Prestasi tersebut semakin menambah deretan rekognisi UMS di mata dunia.
“Kita mulai dari THE World University Ranking, lalu THE Impact Ranking, dan kemudian tahun ini baru masuk THE WUR by Subject,” ujar Supriyono, Kamis (23/1/2025).
Dikatakannya, kualitas riset di UMS menjadi salah satu indikator penting dalam pemeringkatan THE WUR by Subject. Indikator terlihat dari skor Field Weighted Citation Impact atau (FWCI) dari para peneliti UMS.
“Apalagi UMS berawal dari IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan), sehingga FKIP UMS telah mengakar kuat, khususnya dalam menghasilkan riset-riset berkualitas,” imbuh Supriyono.
Selain kualitas riset, lanjutnya, UMS juga mendapat rekognisi dari indikator international outlook. Dalam hal ini yang dimaksud adalah mahasiswa internasional staf dan afiliasi dengan peneliti dari berbagai kampus di dunia, sehingga UMS dapat menjadi kampus terbaik se-Indonesia.
“Akademisi UMS telah menjalin mitra dengan peneliti dan kampus global dari berbagai benua, meliputi Asia, Eropa, Australia, dan Afrika. Terbanyak berasal dari Malaysia dengan total 44 paper dan 18 universitas mitra,” tambahnya.
Supriyono juga membeberkan kerja sama yang dilakukan FKIP UMS dengan Southeast Asia Teachers (SEA Teachers). Program tersebut diinisiasi Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan di Asia Tenggara (The Southeast Asian Ministers of Education Organization/SEAMO).
Kerja sama memungkinkan FKIP UMS mendelegasikan mahasiswanya untuk mengikuti program SEA Teachers di sejumlah negara di Asia Tenggara. Tujuannya agar mahasiswa mendapat pengalaman mengajar lintas negara.
“Pada November 2024, FKIP UMS juga menjadi tuan rumah program SEA Teachers dengan mendatangkan 10 mahasiswa dari University of Northern Philippines (UNP). Ini harus kita pertahankan, di samping kita terus meng-encourage negara lain selain Filipina untuk datang (ke UMS),” terangnya.
Ke depan, UMS akan terus mengupayakan mempertahankan sekaligus meningkatkan reputasinya di kancah global.
“Kita harus belajar lagi indikator-indikator pemeringkatan yang ada dan kemudian mencoba menaikkan indikator yang akan kita capai,” jelasnya.