Wartawan Diusir Kasar, Fotografer Diistimewakan: Konflik di Malam Gembira Pilkada Kota Sorong

Wartawan Diusir Kasar, Fotografer Diistimewakan: Konflik di Malam Gembira Pilkada Kota Sorong

Terkini | sorongraya.inews.id | Kamis, 10 Oktober 2024 - 22:00
share

 


SORONG, iNewsSorong.id – Keceriaan yang mewarnai Malam Gembira Pilkada Kota Sorong, Kamis (10/10/2024), berubah dramatis ketika sejumlah wartawan yang hadir untuk meliput justru diusir secara kasar oleh oknum Event Organizer (EO). Acara yang seharusnya menyatukan masyarakat dengan menghadirkan hiburan dari artis papan atas seperti Ona Hetharua, Haykal (stand-up comedy), dan band legendaris Tipe-X, menjadi panggung bagi konflik tak terduga antara media dan panitia acara.

Di tengah antusiasme ribuan warga Kota Sorong yang memadati lokasi, para jurnalis yang diundang langsung oleh KPU Kota Sorong merasa dipermalukan. Mereka diusir secara tidak hormat oleh EO dari salah satu media online lokal. Kejadian itu berlangsung saat para jurnalis melakukan tugas peliputan di depan panggung. Anehnya, para fotografer tetap diizinkan mengambil gambar, seakan mendapat keistimewaan di tengah larangan yang diterapkan kepada wartawan lainnya.

"Semua harus pindah dari sini, tanpa terkecuali. Saya tidak peduli siapa kalian, semuanya harus pergi!" bentak salah satu EO dengan nada kasar, membuat para jurnalis kebingungan dan terpaksa mundur dari lokasi yang telah ditentukan.

Hasan Lessy, Komisioner KPU Kota Sorong, berusaha menenangkan situasi. Ia menjelaskan bahwa keputusan untuk mengosongkan area depan panggung terkait dengan permintaan dari Tipe-X, yang menginginkan area tersebut steril sebelum mereka tampil.

"Tipe-X tidak mau tampil kalau area ini tidak steril. Saya mohon teman-teman media bisa memahami kondisi ini," ujar Hasan.

Namun, penjelasan tersebut tidak meredakan kekecewaan di kalangan jurnalis, terutama Yanti, Pemred BalleoNews, yang merasa sangat tersinggung oleh sikap arogan oknum EO.

"Saya benar-benar marah! Kami diperlakukan seperti binatang. Ini penghinaan terhadap profesi kami!" ungkap Yanti dengan nada penuh emosi.

Meski demikian, salah satu oknum EO membela diri, mengklaim bahwa dirinya tidak bermaksud mengusir wartawan. "Saya tidak mengusir, hanya fotografer utama yang boleh di depan," tegasnya.

Atas insiden ini, pihak KPU Kota Sorong melalui seorang staf menyampaikan permohonan maaf kepada para wartawan yang merasa tersinggung.

"Kami mohon maaf kepada rekan-rekan media. Kejadian ini akan menjadi evaluasi bagi kami ke depan. Kami percayakan kegiatan ini kepada EO, namun kami tidak bermaksud membatasi rekan-rekan dalam meliput acara," ujar staf KPU Kota Sorong.

Ketua Ikatan Jurnalis TV Indonesia Koorwil Papua Maluku, Chanry Suripatty menyayangkan sikap arogansi oknum EO yang melakukan pengusiran terhadap jurnalis yang hendak meliput. 

" Yah sangat disayangkan sikap Arogansi oknum EO tersebut. Cobalah kerjasama yang baik. Wartawan yang melakukan tugas peliputan, mau dia di undang ataupun tidak, tetap dapat melakukan jurnalis dalam setiap momen. Yah EO, jangan anu-anulah,  jangan buat keras-keras lah yah," ungkap Chanry. 

Chanry juga mengatakan malam yang seharusnya penuh kegembiraan untuk menyambut Pilkada Kota Sorong 2024 justru tercoreng oleh pengusiran tak pantas terhadap wartawan. 

" Ini menjadi catatan kelam bagi kerjasama antara media dan penyelenggara acara yang seharusnya saling mendukung," pungkasnya. 

 

Topik Menarik