200 Tahun Bahrul Ulum, Warisan Perjuangan Pesantren Menuju Puncak Peradaban

200 Tahun Bahrul Ulum, Warisan Perjuangan Pesantren Menuju Puncak Peradaban

Terkini | surabaya.inews.id | Selasa, 22 Oktober 2024 - 08:30
share

JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Gedung Serba Guna KH. Hasbullah Said di Tambakberas, Jombang, menjadi lautan manusia pada Senin malam (21/10/2024). Ribuan santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum antusias meramaikan acara Soft Launching 2 Abad berdirinya pesantren legendaris tersebut.

Semangat para santri begitu terasa, dimulai dengan istigasah bersama yang dipimpin oleh KH. Achmad Hasan, Rais Syuriah PCNU Jombang, dilanjutkan dengan pembacaan shalawat nabi. 

Malam itu menjadi saksi semangat dan kekhusyukan yang mempersatukan generasi penerus pesantren dengan dzuriyah atau keturunan para kiai pendiri. 

Tampak hadir di antaranya KH. M. Hasib Wahab, KH. M. Wafiyul Ahdi, Nyai Hj Mundjidah Wahab, KH. Achmad Hasan, serta sejumlah tokoh penting dari kalangan pesantren dan masyarakat sekitar.

Acara Soft Launching ini menjadi pembuka dari serangkaian peringatan 2 abad yang akan digelar secara berkala hingga mencapai puncaknya pada Juni 2025. Rangkaian kegiatan tersebut akan meliputi seminar, pengajian akbar, hingga pertemuan ulama internasional dan santri. Momen ini menjadi penanda sejarah penting bagi Bahrul Ulum yang telah menjadi mercusuar pendidikan Islam selama dua abad.

"Alhamdulillah, Pondok Pesantren Bahrul Ulum telah mencapai usia 200 tahun. Ini adalah karunia besar dari Allah SWT," ujar KH. M. Wafiyul Ahdi, Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum.

Didirikan oleh pahlawan nasional KH. Abdul Wahab Hasbullah pada tahun 1825, Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang dikenal sebagai salah satu pesantren terbesar dan tertua di Indonesia. 

 

Pesantren ini telah melahirkan ribuan santri dari berbagai penjuru nusantara, menjadi benteng pendidikan Islam yang terus melahirkan generasi berkualitas, berakhlak mulia, serta berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara.

"Sejak berdiri, pesantren ini telah menjadi tempat penyebaran ilmu dan akhlak mulia, tidak hanya bagi para santri tetapi juga masyarakat luas. Warisan perjuangan para pendiri Bahrul Ulum adalah tanggung jawab kita untuk menjaga dan melanjutkannya," kata Gus Wafi, sapaan akrab KH. M. Wafiyul Ahdi.


Peringatan 200 Tahun Bahrul Ulum, Warisan Perjuangan Pesantren Menuju Puncak Peradaban. Foto iNewsSurabaya/zainul

Gus Wafi menekankan bahwa tema peringatan kali ini, "Mewariskan Daya Juang, Berhidmah Membangun Peradaban", mencerminkan semangat untuk terus berkontribusi dalam membangun peradaban dunia, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam dan tradisi luhur pesantren.

Senada dengan itu, KH. M. Hasib Wahab turut menyoroti sejarah panjang pesantren Bahrul Ulum yang dipimpin oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah. Kiai Hasib menegaskan bahwa Bahrul Ulum tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga pusat perjuangan bagi kemerdekaan Indonesia dan pembentukan peradaban bangsa.

"Para kiai dan santri Bahrul Ulum memiliki peran besar dalam perjuangan bangsa. Tugas kita adalah melanjutkan perjuangan mereka, terutama di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks," tegasnya.

Kiai Hasib juga mengingatkan akan pentingnya pendidikan pesantren dalam membentuk karakter bangsa yang kuat dan berakhlak mulia. Pondok Pesantren Bahrul Ulum menjadi fondasi moral bagi bangsa, menjaga keutuhan NKRI, dan mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan modern tanpa melupakan akar tradisi.

“Perjuangan kita ke depan adalah bagaimana tetap relevan dengan zaman tanpa kehilangan identitas pesantren yang kita junjung tinggi,” pungkasnya.

Topik Menarik