Pemkot Surabaya Edukasi Bahaya Virus HMPV dari China, Ini Langkah-Langkahnya

Pemkot Surabaya Edukasi Bahaya Virus HMPV dari China, Ini Langkah-Langkahnya

Terkini | surabaya.inews.id | Selasa, 7 Januari 2025 - 18:50
share

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang dilaporkan merebak di China, mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Pemkot Surabaya menggencarkan edukasi kepada siswa, guru, hingga orang tua terkait pencegahan penyebaran virus ini.

Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, menegaskan bahwa pihaknya aktif berkolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Dinas Pendidikan (Dindik), untuk mensosialisasikan langkah-langkah pencegahan penyakit menular di lingkungan sekolah.

“Melalui kegiatan sosialisasi, penyuluhan, hingga media informasi, kami memberikan edukasi kepada guru, siswa, dan orang tua. Dengan ini, kesadaran tentang pentingnya pencegahan penyakit menular dapat ditanamkan sejak dini. Terutama dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” ujar Nanik, Selasa (7/1/2025).

Ia juga mengimbau orang tua untuk membiasakan anak-anak menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker jika sedang sakit, dan menghindari kerumunan saat kondisi tubuh tidak fit.

Langkah Pencegahan yang Dianjurkan
Nanik mengingatkan warga agar tetap tenang, namun waspada. Ia juga meminta masyarakat untuk hanya mengakses informasi terpercaya melalui kanal resmi Kementerian Kesehatan RI, guna menghindari berita hoaks yang dapat memicu kepanikan.

“Pastikan anak-anak menghindari kontak dengan orang yang sedang batuk atau flu, istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi seperti buah dan sayur, serta menjaga tubuh tetap terhidrasi. Cairan tubuh penting untuk mengantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh,” tambahnya.

 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, hingga saat ini belum ditemukan kasus infeksi HMPV di Indonesia. Virus ini sendiri telah terdeteksi sejak 2001, namun hingga kini belum ada terapi antivirus atau vaksin yang dikembangkan secara prioritas.

Kendati demikian, Dinkes Surabaya terus memantau situasi global dan nasional. “Kami siap mengambil tindakan cepat jika kasus ditemukan di Kota Surabaya,” tegas Nanik.

Pengawasan dan Kolaborasi Antar Lini
Sebagai langkah antisipasi, Dinkes Surabaya bekerja sama dengan lintas OPD untuk memperketat pengawasan di pintu masuk kota seperti bandara dan pelabuhan. Penguatan edukasi juga dilakukan kepada tenaga kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes).

“Kami memastikan tenaga kesehatan di Puskesmas maupun rumah sakit mampu mengenali dan menangani gejala infeksi HMPV dengan cepat dan tepat,” imbuhnya.

Nanik turut mengimbau warga, khususnya yang baru kembali dari luar negeri atau daerah dengan kasus HMPV, untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, atau kesulitan bernapas.

“Deteksi dini sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Jika merasakan gejala, segera periksa ke Fasyankes terdekat,” pungkasnya.

Dengan langkah proaktif ini, Pemkot Surabaya berkomitmen untuk melindungi kesehatan warganya dari ancaman virus HMPV.

Topik Menarik