Penasehat Hukum Masinton Laporkan Wakil Ketua DPRD Tapteng atas Dugaan Penyebaran Berita Bohong

Penasehat Hukum Masinton Laporkan Wakil Ketua DPRD Tapteng atas Dugaan Penyebaran Berita Bohong

Terkini | medan.inews.id | Rabu, 9 Oktober 2024 - 08:30
share

MEDAN, iNewsMedan.id - Tim Penasehat Hukum Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah, Pasaribu-Mahmud Efendi (MAMA), telah melaporkan Wakil Ketua DPRD Tapteng, Camelia Neneng Susanti Sinurat, serta anggota DPRD, Arimitara Halawa, ke Polda Sumut.

Tim Penasehat Hukum MAMA melaporkan Camelia dan Arimitara ke Polda Sumut pada Selasa, 8 Oktober 2024, dengan nomor laporan: STTLP/B/1398/X/2024/SPKT/POLDA SUMATERA UTARA.

Laporan tersebut menyatakan bahwa Arimitara dan Camelia menyebarkan informasi dan berita bohong atau hoax kepada publik melalui media massa. Hal itu pun dinilai merugikan Masinton.

"Hari ini kita resmi melaporkan bapak Arimitara Halawa dan Ibu Camelia Neneng. Karena kita menduga telah menyebar berita bohong atau hoax yang mengakibatkan pencemaran nama baik Masinton Pasaribu yang saat ini maju sebagai calon Bupati Tapanuli Tengah," ujar Tim Penasehat MAMA, Joko Pranata Situmeang.

Joko Pranata Situmeang menambahkan bahwa informasi yang disampaikan Arimitara tidak sesuai dengan fakta, yang menyebabkan baju Camelia tertarik hingga menyebabkan kancing bajunya putus di salah satu tempat kuliner durian di Kota Medan.

"Itu berita kita duga sengaja didramatisir. Katanya bajunya ditarik hingga kancing baju lepas. Padahal di sana banyak saksi yang melihat kejadian. Tidak ada kancing yang lepas. Makanya kita melaporkan ibu Neneng ini," tegas Joko Pranata Situmeang.

Di tempat tersebut, ungkap Joko Pranata Situmeang, terdapat banyak saksi mata melihat bahwa Masinton tidak ada menarik baju Camelia.

 

"Aktingnya kurang rapi, karena di TKP ada Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Pak Rapidin Simbolon, ibu Sorta Siahaan, ibu Sarma Hutajulu, Disman Sihombing, Dennis Simalango dan masih banyak lagi. Tapi kok bisa ya kancing baju katanya copot, tapi orangnya opname. Sudah lah, sudahi semua sandiwara itu karena dapat merugikan diri sendiri," terang Joko Pranata Situmeang.

Sebagai informasi, Camelia Neneng Susanti Sinurat merupakan Bendahara DPC PDIP Kabupaten Tapteng. Sementara Arimitara Halawa merupakan anggota DPRD Kabupaten Tapteng dari Fraksi PDIP.

Sebelumnya, Arimitara Halawa, mengatakan bahwa mereka baru selesai mengikuti Rakerdasus DPD PDI Perjuangan Sumut yang berlangsung di Hotel Adimulia, Kota Medan, Minggu (6/10/2024).

Kemudian, mereka mendatangi tempat kuliner durian di lokasi kejadian pada malam harinya. Lalu, keduanya bertemu dengan Masinton di TKP tersebut.

"Jadi sepulang Rakernas kami pergi ke bolang durian, kami ke situ makan durian. Karena sudah malam, kami pamitan mau pulang, di situ ada Pak Masinton, ada sekretaris PDIP Tapteng," ujar Ari di RSUD Pirngadi Medan, Senin (7/10/2024).

Tak berselang lama, Camelia pun pamit pulang. Kemudian, Masinton memanggil beberapa orang kader PDIP dan menuding bahwa keduanya tidak mendukung pencalonannya menjadi calon Bupati Tapteng.

"Pak Masinton kemudian memanggil kami 'sini dulu kalian'. Setelah kami datang, kami ditanyai 'kenapa kamu tidak tegak lurus' dia tanya sama saya. Kenapa pak, saya bilang, 'nggak usah kau bawa-bawa lambang PDIP itu, kalau kau tak mau jujur', siap pak saya salah saya bilang gitu," ujar Ari menirukan percapakan dengan Masinton.

 

"Saya selama ini saya nggak tahu informasi bagaimana kegiatan di DPC, makanya saya tidak ikut-ikutan," tambah Ari.

Ari mengatakan Masinton korban untuk membuka seragam PDIP yang kenakan bila tidak tegak lurus dalam perintah partai.

"Ibu Camelia ini di datangi sama pak Masinton sambil bertanya, 'kenapa kau tidak tegak lurus', 'buka baju mu itu, kalau kau tak mau tegak lurus', katanya sambil mencengkeram bajunya (korban) sampai putus kancing baju itu," jelas Ari.

Diungkapkannya, saat itu korban hanya terdiam setelah kancing bajunya terbuka dan beberapa saat kemudian korban pun sempat histeris.

"Waktu kami pamitan pulang, kakak (korban) ini macam histeris dia nangis, sambil telponan sama suaminya yang akhir kata suaminya minta untuk melapor ke Polisi," terang Ari.

Ari mengatakan tidak mau mendukung Masinton sebagai Calon Bupati Tapteng, tidak ada komunikasi pada dirinya dan korban sendiri.

"Seolah-olah kami tidak mendukung perjuangan pak Masinton ini. Nah selaku saya pribadi sendiri, bukan saya tidak mau membantu hanya saja di samping saya anggota DPR, kan saya sibuk pulang kerja dan sudah ada pemberitahuan tentang kegiatan apa yang mereka lakukan setiap harinya," tandas Ari.

Topik Menarik