Siswa LPK ANS Terbang ke Jepang, Disnakertrans: Mengurangi Angka Pengangguran

Siswa LPK ANS Terbang ke Jepang, Disnakertrans: Mengurangi Angka Pengangguran

Terkini | cianjur.inews.id | Rabu, 9 Oktober 2024 - 21:10
share

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Sending Organization (SO) Amanah Negeri Sakura (ANS) Cianjur mengirimkan 33 siswanya ke Jepang secara bertahap mulai Kamis, 10 Oktober 2024.

"Kita melepas siswa dan siswi yang akan diberangkatkan ke Jepang angkatan ke 74 dan menyambut yang akan belajar di sini," ungkap Ketua LPK ANS, Deri Hermawan, Rabu 9 Oktober 2024.

Dari 33 siswa, 30 di antaranya laki-laki dan 3 lainnya perempuan. Dengan umur rata-rata 19 hingga 28 tahun dari berbagai daerah di Indonesia.

"Tapi kami juga pernah memberangkatkan yang usianya 43 tahun. Kita juga pernah terbangkan siswa asal Lampung dan Sulawesi. Tergantung permintaan tenaga kerja dari Jepang dan sesuai dengan peraturan yang ada," ungkapnya.

Sebelum berangkat, para siswa di LPK ANS diajari Bahasa Jepang juga budayanya, mulai dari etos kerja, kedisiplinan, kesehatan, sikap, dan lainnya selama 8 hingga 10 bulan.

"Bidang kerjanya ada pengolahan makanan, pertanian, manufaktur, hingga konstruksi yang ada di Jepang," kata Deri.

Di sisi lain, Kepala Bidang Kelembagaan, Pelatihan, Produktivitas, dan Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Cianjur, Rika Yustika mengungkapkan LPK ANS dinyatakan sudah sah dan bisa memberangkatkan siswanya ke Jepang untuk magang.

"LPK ANS juga membantu visi misi Disnakertrans untuk mengurangi angka pengangguran dan peningkatan kompetensi masyarakat Cianjur untuk bekerja ke luar negeri khususnya Jepang," ungkap Rika.

Dia pun berharap seluruh siswa LPK ANS yang magang sambil bekerja di Jepang bisa mengambil ilmu sebanyak-banyaknya.

"Kami pesan pada siswa yang akan bekerja di Jepang agar menjaga nama baik LPK dan Indonesia. Karena LPK ini selalu berjalan dalam koridor hukum," imbau Rika.

Dirinya juga mengungkapkan rasa terima kasih pada LPK dan perbankan karena telah memberikan bantuan keuangan sehingga siswa yang kurang mampu namun memiliki bakat bisa bekerja di Jepang.

"Jaga kesehatan, kedisiplinan, tepat waktu, hormati orang tua, kerja keras, dan kuat mental selama di Jepang," tandasnya.

Topik Menarik