Guna Dukung Pelaksanaan Pilkada yang Aman dan Damai, Polsek Dumai Barat Gelar FGD Bersama Masyarakat
DUMAI - Polsek Dumai Barat melaksanakan kegiatan Cooling System Focus Group Discussion (FGD) berupa silaturahmi kepada masyarakat Kelurahan STDI, Kecamatan Dumai Barat, pada Senin, 25 November 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Operasi Mantap Praja Lancang Kuning 2024 Polres Dumai, guna mendukung pelaksanaan Pilkada serentak yang aman dan damai.
Panit Lantas Polsek Dumai Barat, Iptu Doni Binsar, S.H., M.H., mewakili Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton, menyampaikan pesan kepada masyarakat yang hadir agar dapat berpartisipasi aktif dalam mewujudkan Pilkada damai.
"Kami mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 27 November 2024 dengan bijak. Pilkada adalah momen penting untuk menentukan masa depan daerah, dan Golput bukanlah solusi," kata Iptu Doni.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keharmonisan di tengah masyarakat dengan bijak dalam bersosial media.
Pelatih Minta Persita Tangerang Jaga Konsistensi Usai Kalahkan Barito Putera di Liga 1 2024-2025
"Saat ini, sosial media bisa menjadi ladang penyebaran berita bohong (hoax), ujaran kebencian, dan isu SARA. Saya mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas sumbernya," tegas Iptu Doni.
Menurutnya, partisipasi masyarakat tidak hanya sebatas memberikan suara, tetapi juga menjaga suasana kondusif selama tahapan Pilkada berlangsung.
"Kondusifitas wilayah adalah tanggung jawab bersama. Mari kita tolak semua bentuk praktek politik uang yang bisa merusak integritas demokrasi kita," ujarnya.
Iptu Doni juga meminta masyarakat untuk menyampaikan pesan ini kepada lingkungan masing-masing.
"Kami harap pesan ini tidak berhenti di sini. Tolong disampaikan kepada keluarga, tetangga, dan rekan-rekan lainnya agar semakin banyak yang teredukasi tentang pentingnya Pilkada yang damai dan bermartabat," imbuhnya.
Selain itu, ia mengingatkan masyarakat bahwa demokrasi yang sehat hanya dapat tercipta jika semua pihak menolak praktik-praktik yang merusak, seperti politik uang.
"Uang mungkin terlihat menggiurkan sesaat, tetapi dampaknya bisa menghancurkan masa depan kita bersama. Pilihlah dengan hati nurani demi kemajuan daerah kita," pesan Iptu Doni.