Siswa SD Dibully Kakak Kelas hingga Meninggal, Ini 3 Penyebab Bullying Kerap Terjadi di Sekolah
KASUS perundungan ( bullying )kembali terjadi di sekolah yang menyebabkan salah satu murid SD berinisial ARO (9) meninggal dunia.Diketahui, ia menjadi korban penganiayaan kakak kelasnya hingga sempat mengalami koma atau kritis selama lima hari di RSUD Subang, Jawa Barat (Jabar).
Kasus bully seperti ini tentu saja sangat mengkhawatirkan, apalagi sampai menyebabkan seseorang kehilangan nyawa. Lantas apa sih penyebab bullying masih terjadi di sekolah? Psikolog Klinis, Meity Arianty menjelaskan ada beberapa faktor terjadinya bullying, berikut rangkumannya:
1. Faktor perilaku
Menurut Meity faktor ini mengarah kepada orang-orang yang melihat kejadiannya tapi hanya diam saja. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang justru menonton atau merekam kejadian tersebut.
Batal Bela Timnas Indonesia, Pemain Muda Bali United Ini Dapat Wejangan dari Stefano Cugurra
Orang-orang seperti ini yang membuat bullying terus terjadi. Coba mereka bela korban, apakah bullying akan berlanjut? Minimal melerai, memanggil orang lain membantu atau melaporkan. Jangan membantu dengan bully balik atau main kekerasan, tapi mengingatkan dan melerai atau melaporkan, jelas Meity saat dihubungi Okezone pada Selasa (26/11/2024).
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan ini pengaruh orangtua yang membekali anak-anaknya mempertahankan diri, menumbuhkan rasa percaya diri pada diri anak-anaknya sehingga mereka gak mudah di bully. Sebaiknya beri pemahaman dampak bully dan memberikan konsukuensi jika terjadi pada anak-anak mereka ke orang lain.
Orangtua harus memberikan dukungan dan jalin komunikasi dengan anak agar anak merasa aman, katanya.
3. Faktor media sosial
Tak jarang media sosial terus menginformasikan bullying padahal harusnya di sensor, tidak menanyangkan terus terusan kekerasan sehingga terkesannya menormalisasikan bullying.