6 Fakta Terbaru Tumbangnya Bashar Al Assad, Keterlibatan Turki hingga Harta Kekayaan Sang Presiden
JAKARTA, iNews.id - Fakta-fakta terbaru tumbangnya Presiden Suriah Bashar Al Assad hingga Senin (9/12/2024) penting untuk diketahui. Assad digulingkan oleh kelompok oposisi bersenjata yang dipimpin Hayat Tahir Al Sham (HTS) pada Minggu (8/12/2024). Mereka terlebih dulu merebut jantung Ibu Kota Damasukus, Suriah.
Perebutan Damaskus itu sekaligus menumbangkan rezim otoriter keluarga Assad yang telah berkuasa selama 50 tahun lebih. Bashar Al Assad memerintah sejak Juli 2000, namun ayahnya, Hafez Al Assad, sudah berkuasa sejak 1970.
Hayat Tahrir Al Sham (HTS) merupakan kelompok oposisi bersenjata utama di balik tumbangnya rezim Assad.
Berikut 5 fakta terbaru tumbangnya Presiden Bashar Al Assad:
1. Pidato Kemenangan Pemimpin HTS Abu Mohammed Al Julani
Pemimpin HTS Abu Mohammed Al Julani menyampaikan pidato kemenangan di Masjid Umayyah, kota dua Damaskus, setelah para pejuangnya memastikan penggulingan Assad.
Al Julani menyebut tumbangnya Assad sebagai kemenangan bagi seluruh rakyat Suriah. Rakyat Suriah telah terbebas dari kesewenang-wenanganga rezim Assad.
Dia menangkapi dan memenjarakan ribuan warga yang dianggap membangkang. Mereka mendapat perlakuan hukum yang tidak adil.
Kita adalah pemilik sah (negara ini). Kita telah berjuang dan hari ini kita telah dihadiahi dengan kemenangan ini," ujarnya.
2. Bashar Al Assad Mendapat Suaka di Rusia
Misteri keberadaan Assad dan keluarganya terungkap. Beberapa media Rusia melaporkan, Assad kabur ke Rusia dan telah mendarat di Moskow.
Dia mendapat suaka dari pemerintah Rusia dengan alasan kemanusiaan.
Assad kabur meninggalkan Damaskus sebelum HTS merebut Ibu Kota Damaskus pada Minggu kemarin. Pasukan pemberontak menguasai jantung kota Damaskus dengan begitu mudah, tanpa tanda-tanda pengerahan militer.
Assad dilaporkan kabur menggunakan pesawat Syrian Air dari bandara Damaskus berdasarkan data Flightradar24.
Pesawat awalnya terbang menuju wilayah pesisir Suriah, benteng sekte Alawite Assad, namun kemudian berbalik lalu terbang ke arah berlawanan selama beberapa menit sebelum menghilang dari radar.
Sempat beredar spekulasi pesawat Assad kemungkinan jatuh ditembak.
3. HTS Lapor ke Turki 6 Bulan Lalu akan Gulingkan Assad
Kelompok oposisi bersenjata Suriah HTS ternyata sudah memberi tahu Turki mengenai rencana mereka melakukan operasi terhadap pasukan pemerintah Assad sekitar 6 bulan lalu.
Sorang sumber pejabat mengatakan kepada Reuters, kelompok oposisi sudah mendapat persetujuan diam-diam dari Turki.
Perwakilan kelompok oposisi memberi penjelasan kepada Turki mengenai rincian operasi setelah pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan gagal menghubungi Assad.
Menurut sumber tersebut, pasukan oposisi tidak bisa memulai pemberontakan sebelum memberi tahu Turki.
Pasukan oposisi, berbasis di Idlib, lebih dulu menguasai Aleppo sebelum Kota Homs yang menjadi penentu penaklukan Damaskus.
Meski demikian seorang pejabat Turki menegasakan, pemerintahan Ankara tidak menerima perintah apa pun kepada kelompok oposisi Suriah untuk operasi militer mereka. Dia menegaskan, informasi yang menyebutkan operasi di Aleppo dilakukan atas persetujuan Turki.
4. Pasukan Israel Masuki Suriah untuk Pertama Kali sejak 1973
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memasuki wilayah Suriah di luar Dataran Tinggi Golan yang diduduki selama akhir pekan kemarin, seiring kekalahan rezim Bashar Al Assad dari pasukan oposisi.
Surat kabar AS The New York Times (NYT), mengutip dua sumber pejabat Israel, melaporkan pasukan Israel memasuki wilayah Suriah untuk pertama kali sejak Perang Yom Kippur 1973.
Alasannya mereka khawatir kelompok oposisi bersenjata Suriah akan menguasai fasilitas militer di dekat Dataran Tinggi Golan kemudian menggunakannya untuk melawan Israel.
Juru bicara militer Israel Avichai Edri juga mengeluarkan peringatan yang menyerukan penduduk di lima kota perbatasan Suriah untuk tetap berada di rumah demi keselamatan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, perjanjian dengan Suriah terkait Dataran Tinggi Golan, dicapai tak lama setelah Perang Yom Kippur 1973, tidak berlaku lagi karena militer Suriah telah menarik diri dari posisinya.
5. Harta Kekayaan Fantasis Bashar Al Assad
Harta kekayaan Bashar Al Assad sangat fantastis. Surat kabar Arab Saudi Elav, mengutip sumber dinas intelijen Inggris MI6, mengungkap kekayaan keluarga Assad mencapai 16 miliar dolar AS (sekitar Rp254 triliun/kurs saat ini), 5 miliar euro (Rp84 triliun), ditambah 200 ton emas.
Angka tersebut setara dengan anggaran pemerintah Suriah selama 7 tahun jika merujuk pada data hingga 2023.
Meski demikian sulit untuk memverifikasi jumlah harta kekayaan Assad sesungguhnya. Keluarga Assad diyakini menyembunyikan hartanya melalui praktik pencucian uang.
Laporan Departemen Luar Negeri AS tahun 2022 mengenai kekayaan Bashar Al Assad ditengarai sebagai data paling akurat. Data itu merupakan kekayaan gabungan Bashar Al Assad, istrinya Asma Al Assad, adik laki-lakinya Maher Assad, adik perempuannya Bushra Assad, serta sepupu, paman, dan lainnya.
Sebagian besar data yang didapat mengandalkan pada informasi sumber terbuka yang sangat besar kemungkinan tak mewakili jumlah sesungguhnya.
Kekayaan bersih keluarga Assad diyakini berada di kisaran 1 hingga 2 miliar dolar AS saja. Deplu AS mengakui laporan itu tak bisa dibuktikan secara independen.
Berbagai sumber tak yakin dengan data itu karena keluarga Assad secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam hampir semua bisnis atau perekonomian skala besar Suriah. Pengelolaan hartanya juga dilakukan secara tertutup dan disembunyikan di banyak rekening, portofolio real estate, perusahaan, serta pendapatan dari pajak lepas pantai.
Untuk menghindari deteksi dan sanksi, keluarga Assad menggunakan nama palsu dan samaran, selain menggunakan cara lain seperti atas nama perusahaan cangkang.
6. Kedubes Suriah di Indonesia Ganti Bendera Nasional
Masyarakat Suriah di dalam maupun luar negeri ramai-ramai mengibarkan bendera baru berwarna hijau, putih, hitam, serta tiga bintang di tengahnya.
Bendera ini menggantikan yang lama yakni berwarna merah, putih, hitam, dengan dua bintang. Bendera baru dipakai sebagai simbol perlawanan terhadap rezim Assad.
Kedutaan Besar Suriah di Jakarta turut mengganti bendera lama menjadi baru di foto profil laman Facebook resmi mereka.
Pergantian bendera ini semakin memperkuat adanya pergantian rezim di negara dengan ibu kota Damaskus tersebut.