SMA Tempat Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Sekolah Larang Siswa Pakai Seragam, Takut Di-bully

SMA Tempat Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Sekolah Larang Siswa Pakai Seragam, Takut Di-bully

Terkini | inews | Rabu, 11 Desember 2024 - 08:06
share

SEOUL, iNews.id - Sekolah menengah atas (SMA) tempat Presiden Yoon Suk Yeol menimba ilmu melarang siswanya untuk mengenakan seragam ke sekolah. Alasannya sekolah khawatir para siswa menjadi target kemarahan warga.

Yoon menjadi musuh bersama rakyat Korsel sejak mengumumkan status darurat militer pada Selasa pekan lalu, meski dia mencabutnya 6 jam kemudian. Puluhan ribu orang sejak itu menggelar demonstrasi di depat gedung parlemen Majelis Nasional di Seoul untuk mendukung penggulingannya sebagai presiden. 

Bukan hanya itu segala hal terkait dengan Yoon menjadi target kemarahan warga.

Kepala Sekolah SMA Choongam, tempat Yoon bersekolah, menangguhkan aturan penggunaan seragam bagi seluruh siswa mulai Senin (9/12/2024).

Dalam surat edaran kepada siswa dan orang tua tertanggal 5 Desember, SMA Choongam menjelaskan keputusan tersebut bertujuan agar para siswa terhindar dari perlakuan semena-mena oleh orang-orang tertentu selama perjalanan menuju dan pulang sekolah.

"Kami akan mengizinkan mereka mengenakan pakaian kasual (bukan seragam sekolah) mulai 9 Desember 2024 hingga 6 Februari 2025 (hari terakhir tahun ajaran)," bunyi isi surat, seperti dikutip dari Korea Herald.

Selain itu sekolah juga mengimbau para siswa untuk tetap tenang jika mendapat perlakuan berlebihan seraya menyarankan segera melaporkan ke sekolah atau polisi. Merea juga diminta untuk dan merekam kejadian tersebut menggunakan ponsel.

Kepala Yayasan Akademi Choongam Yoon Myung Hwa juga menyampaikan di media sosial, sekolah kewalahan menanggapi ratusan telepon masuk dari demonstran anti-Yoon. Selain itu pengemudi bus sekolah juga mengalami pelecehan dari orang di jalanan.

“Reputasi sekolah tercoreng akibat aib nasional,” katanya, merujuk pada petisi yang beredar untuk mengubah nama sekolah.

Yoon dicegah ke luar negeri sejak Senin lalu atas permintaaan komisi anti-korupsi Korsel. Dia sedang diselidiki terkait penerapan status darurat militer.

Parlemen Majelis Nasional Korsel pada Selasa kemarin juga mengesahkan resolusi untuk menyerukan penangkapan Yoon juga dengan alasan yang sama.

Presiden Yoon pada Sabtu pekan lalu lolos dari upaya pemakzulan setelah sebagian besar anggota partai berkuasa yang menyokongnya, Partai Kekuatan Rakyat (PPP), melakukan boikot sidang. Akibatnya sidang pemungutan suara untuk memakzulkan Yoon tak bisa digelar karena tak memenuhi kuorum.

Topik Menarik