Bulog NTT Salurkan Bantuan Gizi untuk Atasi Stunting di Timor Tengah Selatan

Bulog NTT Salurkan Bantuan Gizi untuk Atasi Stunting di Timor Tengah Selatan

Terkini | ttu.inews.id | Selasa, 8 Oktober 2024 - 18:40
share

Soe,iNewsTTU.id-- Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menghadapi masalah stunting yang tinggi, terutama di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Untuk mengatasi masalah ini, Perum Bulog NTT meluncurkan program "Bulog Peduli Gizi" yang bertujuan meningkatkan asupan gizi anak-anak balita yang terkena stunting.

Program ini menyediakan bantuan berupa 10 kg beras fortifikasi (Beras Fortivit) dan susu formula setiap bulan selama tiga bulan untuk 175 balita di Desa Oinlasi, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS. Bantuan ini ditujukan kepada balita yang mengalami stunting dan gizi buruk. Dari 175 balita tersebut, 166 di antaranya sudah stunting, sementara 9 balita berisiko stunting.

Kabupaten TTS menjadi perhatian karena memiliki angka stunting tertinggi ketiga di NTT, dengan prevalensi mencapai 22,3. Pj Bupati TTS, Edison Sipa, menyebut bahwa masalah stunting di wilayah tersebut belum tertangani dengan baik, meskipun sudah ada intervensi dari pemerintah desa.

Menurut Sudarsono Hardjosoekarto, Direktur Human Capital Perum Bulog, intervensi selama tiga bulan ini diharapkan dapat meningkatkan tinggi badan, berat badan, dan status gizi balita stunting. Makanan tambahan berupa Beras Fortivit, produk unggulan Bulog yang kaya vitamin, diyakini mampu memperbaiki kondisi kesehatan anak, seperti yang dibuktikan melalui penelitian ilmiah tim dokter dari Universitas Trisakti.

"Kemudian anak itu tidak akan sering sakit-sakitan, karena ini sudah terbukti secara ilmiah," jelas Sudarsono.

Program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bulog, hasil kolaborasi antara Bulog, Pemerintah Kabupaten TTS, dan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Selain fokus pada gizi, program ini juga mendukung pendidikan, lingkungan, dan pengembangan usaha mikro kecil (UMK) untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Kami memberikan perhatian khusus pada daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi. Dengan kerjasama yang baik bersama pemerintah daerah dan ketersediaan beras bervitamin yang dikelola oleh Kanwil Bulog NTT, kami berharap program ini dapat memberikan dampak signifikan dalam mengurangi stunting," tutup Sudarsono.

Orangtua balita yang menerima bantuan, seperti Hagia Otu, sangat mengapresiasi program ini. Ia berharap bantuan ini bisa membantu anaknya, Troy Timothy, keluar dari kategori stunting dan meningkatkan kesehatan serta tumbuh kembangnya di masa depan.

Topik Menarik