Pernyataan Kapolda Sumut Soal Geng Motor Serang Warga di Jalan Selambo Deliserdang

Pernyataan Kapolda Sumut Soal Geng Motor Serang Warga di Jalan Selambo Deliserdang

Terkini | deliraya.inews.id | Jum'at, 25 Oktober 2024 - 17:50
share

MEDAN, iNewsDeliraya.id- Tidak butuh lama dalam mengungkap kasus pembunuhan kepada warga dengan senjata tajam dan senpi di Jalan Selambo Raya, Dusun 3, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan. 

Buktinya Unit Reaksi Cepat (URC) Anti Begal Reskrim Polrestabes Medan tembak Ketua Geng Motor Neleng yang terlibat melakukan penyerangan terhadap warga bersama anggotanya.

"Ada 11 orang yang ditangkap dan ditembak, sedangkan 3 lagi masih diburu petugas Polrestabes Medan yang sudah diketahui ciri - cirinya, " ucap Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto didampingi PJU Polda Sumut termasuk Kasubid Penmas AKBP Sony W Siregar dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan kepada wartawan di Mapolrestabes Jalan HM Said Medan, Jumat (25/10). 

Ke 11 pelaku kelompok Geng Motor Neleng yakni berinisial FS (23) warga Jalan PWI, Gang Gitar, Desa Lau Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, MWS (20) warga Jalan PWI, Gang Gitar, RMS (15) warga Jalan PWI, MTA (21) Ketua Geng Motor Neleng, MF (21) warga Dusun V Kali Serahyu, AP (18) warga Dusun 16, Kali Serahyu, AFP (18) warga Dusun 16, DA (21), JD (17) warga Dusun 16, DAW (17) warga Dusun 16 dan AS (17) warga Trunojoyo. DPO BG Ketua OKP Percut Sei Tuan, MRF (Ketua Ranting OKP Desa Saentis) dan JB Ketua Geng Motor Neleng Pasar 1 Tanjung Selamat. 

Selain itu turut serta disita 1 pucuk senjata Airsoft gun jenis FN, 2 pucuk senjata senapan angin yang telah dimodifikasi, 1 pucuk senjata senapan angin, 1 buah parang bergigi, 1 unit sepeda motor Mio tanpa plat, 1 unit Vario warna putih, 1 buah kayu panjang, 1 buah besi panjang, 1 buah anak panah, 2 buah pedang, 1 buah stik baseball, 1 buah pompa pengisi senapan angin, 2 buah alat pemanah, 1 buah bongkahan batu dan 1 kotak peluru senapan angin. 

Kata Kapolda Sumut, Polri tidak tinggal diam memberikan rasa aman di masyarakat. "Siapa yang menyerang masyarakat di Sumatera Utara khususnya Kota Medan akan diberikan tindakan tegas. Seperti kita lihat hari Ketua Geng Motor Neleng berinisial MTA (21) warga Dusun XVI Kali Serayu, Kecamatan Percut Sei Tuan yang baru keluar dari Lapas Labuhan Deli masih dalam status pembebasan bersyarat, " jelas Kapolda Sumut. 

Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu mengaku, memberikan apresiasi Kapolrestabes Medan yang cepat melakukan penangkapan kepada kelompok geng motor Neleng tersebut. " Perkara ini terkait tindak pidana menyebabkan korban meninggal dunia, " paparnya.  

 

Karena itu, keberhasilan ini juga tidak terlepas dari pihak Polrestabes Medan melakukan penyelidikan dan pengembangan untuk membongkar kasus penyerangan dan lahan yang ada di Selambo tersebut.

 "Saya minta juga Kapolrestabes Medan bisa mengungkap kasus yang menyuruh geng motor Neleng untuk menyerang warga dengan senpi dan senjata tajam, " ujarnya. 

Sementara itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menambahkan, Polrestabes Medan menginginkan kasus menghilangkan nyawa orang ini sampai tuntas dilaksanakan, dari keterangan para pelaku ditangkap. 

"Yang jelas Polrestabes Medan mengharapkan dukungan dari masyarakat untuk menindak para pelaku yang merusak suasana aman dan kondusif di Kota Medan.  

Sedangkan modus operandinya, mengumpulkan massa dilakukan oleh mafia tanah atau cukong untuk menyerang warga Selambo. "Para pelaku melanggar Pasal 338 dan atau Pasal 170 Ayat 2 ke 3e KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara, " jelasnya. 

Seperti diketahui, seratusan anggota geng motor dan preman bayaran suruhan mafia tanah menyerang warga di Jalan Selambo Raya, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada hari Selasa (19/10) sekira pukul 02.00 WIB.

Akibat penyerangan secara membabi buta yang dilakukan para pelaku yang menggunakan berbagai jenis senjata tajam (sajam) itu dua warga yakni Bungaran Samosir (51) dan Adam Djhorgi (27) tewas di tempat dengan kondisi bersimbah darah.

Sementara sejumlah warga terpaksa dirawat akibat ditembak dengan senjata api (senpi) di bagian perutnya dan terkena sajam bacokan, hingga para korban dirawat intensif di rumah sakit.

Sebelum kejadian berdarah itu terjadi, sejumlah warga sedang berjaga malam di posko dan di bangunan yang sedang dalam tahap pembangunan. Ada juga warga yang sedang tidur.

Tiba-tiba dari arah Pasar 3 Tembung gerombolan geng motor berjumlah 300-350 orang mengendarai sepeda motor dan mobil datang ke lokasi dan kemudian melakukan penyerangan terhadap warga. Spontan warga yang mengetahui berupaya menyelamatkan diri. Namun para pelaku menembak dan membacoki sejumlah warga hingga terluka dan terkapar. Pelaku juga merubuhkan sejumlah bangunan rumah yang sedang dalam tahap pembangunan.

Naas bagi Bungaran dan Adam, saat keduanya tertidur para pelaku langsung membantai keduanya hingga terbunuh mengenaskan di tempat. Tak lama berselang puluhan warga yang tinggal tak jauh dari lokasi berupaya melakukan perlawanan sehingga para pelaku langsung kabur.

Warga lainnya menghubungi aparat kepolisian. Tak lama polisi tiba di lokasi, lalu mengevakuasi kedua jenazah korban ke RS Bhayangkara Medan dengan menggunakan mobil ambulan untuk diotopsi. Sedangkan korban lainnya dibawa ke sejumlah rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.  

Topik Menarik