Intikeramik (IKAI) Optimistis Kinerja Akhir Tahun Bakal Jadi Penopang di 2026
IDXChannel - PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) mencatat adanya sejumlah indikator positif yang merupakan fondasi kuat perseroan menghadapi 2026. Hal itu tercermin dari kinerja yang telah menunjukkan tren penguatan signifikan jelang akhir 2025 saat fase pemulihan.
EBITDA perseroan tercatat bertumbuh positif sebesar 16,83 persen berdasarkan perbandingan Q-on-Q data 2025. Selain itu, pertumbuhan pendapatan juga signifikan di kuartal IV-2025 yakni naik 71 persen, dan laba kotor 2025 mencapai Rp71,87 miliar.
Komisaris Independen IKAI Bernardus Djonoputro optimistis kinerja kuartal IV-2025 adalah baseline dari kinerja 2026, khususnya dalam pencapaian positive book dan pemulihan profitabilitas.
"Dalam dokumen 'Ceramic Industry and Market Outlook', kajian independen dari Mandala Consulting, mengonfirmasi brand Essenza adalah leader di segmen Luxurious dan adalah Top 3 Brand di industri keramik. Kajian ini juga memvalidasi strategi bisnis Perseroan yang menempatkan Essenza sebagai pilar utama," ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (16/12/2025).
Sejalan dengan berakhirnya major maintenance cycle, produksi di segmen manufaktur keramik menunjukkan pemulihan kuat di kuartal IV-2025, di mana produksi meningkat signifikan sebesar 74 persen, sedangkan profit margin meningkat 196 persen dibanding kuartal I-2025.
Direktur Utama IKAI Desra Ghazfan menegaskan, pencapaian ini mencerminkan keberhasilan upaya peningkatan efektivitas, efisiensi, dan optimalisasi di segmen manufaktur dan realisasi dari strategi perseroan untuk memperkuat profitabilitas melalui otomatisasi, standardisasi proses, serta predictive–preventive maintenance.
Performa sektor hotel di grup IKAI sepanjang 2025, berdasarkan standar indikator industri perhotelan, seperti okupansi dan laba operasi kotor, lebih tinggi di atas rata-rata nasional. Hal ini tercermin pada performa okupansi pada Swiss-Belhotel Bogor 89,63 persen dan Swiss-Belinn Gajah Mada Medan 74,56 persen.
Untuk 2026, kata Desra, IKAI menegaskan akan fokus pada empat strategi pertumbuhan yakni People and Skill Upgrade, Business Process Modernization, Market Acquisition Program, dan Per-segment Ops Target.
Pada sektor manufaktur, Essenza memiliki pasar sangat besar terhadap pertumbuhan bersifat multidimensi. Pertumbuhan secara vertikal dengan menambah kapasitas produksi, secara horizontal dengan inovasi menciptakan produk baru, memasuki segmen pasar super luxurious, dan melakukan strategic alliance dengan industry leader keramik dunia dan top designer dunia.
Sedangkan pada sektor hotel, strategi pertumbuhan dilakukan melalui pendekatan peningkatan kualitas pendapatan dan menciptakan sumber pendapatan baru.
"Perseroan juga melaksanakan optimalisasi strategi komersial dalam portofolio hotelnya dan akan berfokus pada pendekatan profitability over volume," katanya.
(Dhera Arizona)










