Menko Polhukam Ungkap Perintah Jokowi soal Peretasan PDN: Layanan Publik Harus Normal di Juli

Menko Polhukam Ungkap Perintah Jokowi soal Peretasan PDN: Layanan Publik Harus Normal di Juli

Berita Utama | inews | Senin, 1 Juli 2024 - 12:53
share

JAKARTA, iNews.id - Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menggelar rapat koordinasi dengan Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Kepala BSSN Hinsa Siburian, Senin (1/7/2024). Rapat itu terkait penanganan peretasan Pusat Data Nasional (PDN).

Dalam rapat tersebut, mereka membahas tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan layanan publik kembali normal pada Juli 2024. 

"Baru saja saya memimpin rapat tingkat menteri yang dihadiri oleh Menkominfo, Kepala BSSN, kemudian hadir juga wakil menteri BUMN, membahas terkait tindak lanjut perintah bapak presiden agar seluruh layanan publik dapat kembali normal pada Juli 2024," kata Hadi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (1/7/2024).

"Harapan kami sesuai dengan perintah bapak presiden bulan Juli sudah operasional normal, dan kita back up keamanannya dengan berlapis. Sehingga tidak terjadi permasalahan yang sama seperti yang terjadi di bulan ini," tuturnya.

Dia menjelaskan layanan publik yang menggunakan PDNS 2 bisa melaksanakan pelayanan secara aktif dan akan di-back up dengan coolsite di Batam.

"Situs dingin yang ada di Batam akan mem-back up dengan meningkatkan kemampuannya menjadi hotsite khusus untuk pelayanan-pelayanan yang bersifat strategis," jelasnya.

Dia menekankan seluruh kementerian harus memiliki back up data masing-masing. Data recovery center (DRC) yang ada di Batam akan digunakan jika kembali terjadi gangguan.

"Seperti yang terjadi sebelumnya, dan setiap tenant atau kementerian juga harus memiliki back up, ini mandatory, tidak opsional lagi. Sehingga kalau secara operasional Pusat Data Nasional Sementara berjalan ada gangguan, masih ada back up yaitu di DRC atau hotsite yang ada di Batam," ungkapnya.

Dia mengatakan setiap pemilik data center juga memiliki back up. Menurutnya, akan ada tiga atau empat lapis back up untuk data.

"Kemudian juga akan kita back up dengan cloud cadangan, cloud cadangan ini secara zonasi. Jadi nanti data-data yang sifatnya umum, kemudian data-data yang memang seperti statistik dan sebagainya itu akan disimpan di cloud. Sehingga tidak penuh data yang ada di PDN," tutur dia.

Topik Menarik