Khutbah Jumat Singkat Bulan Rabiul Akhir: Mencintai Ahlul Bait Rasulullah SAW

Khutbah Jumat Singkat Bulan Rabiul Akhir: Mencintai Ahlul Bait Rasulullah SAW

Gaya Hidup | inews | Kamis, 10 Oktober 2024 - 17:33
share

JAKARTA, iNews.id - Teks khutbah Jumat singkat Bulan Rabiul Akhir edisi pekan kedua Oktober 2024 mengusung tema Mencintai Ahlul Bait Rasulullah SAW.

Secara terminologi kata Ahlul Bait berarti ahli rumah atau yang punya rumah. Bila dilihat dari dua akar kata antara ahl dan bait, ialah satu kesatuan kata yang saling memberi makna, yakni tempat tinggal atau rumah yang satu sama lain saling menghubungkan antara ahlu dan bait, yakni keluarga.

Dalam perkembangannnya, kata Ahlul Bait sering digunakan sebagai kata atau sebutan untuk keluarga atau disebut usrah, yakni keluarga Nabi Muhammad SAW.

Banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang menginformasikan akan keutamaan dan kekhususan para ahlul bait-nya yang telah disusun oleh para ulama hadis dalam berbagai kitab hadits, di antaranya Syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat akan diberikan kepada empat golongan, yaitu orang yang memuliakan keturunannya, orang yang memenuhi kebutuha-kebutuhannya. 

Barang siapa yang berbuat kebajikan kepada mereka (Ahlul Bait), maka Nabi akan membalasnya di akhirat kelak. Selain itu, putra-putra Fatimah dan keturunan mereka dinamakan putraputra Nabi dan dinisbatkan kepada mereka.

Berikut ini contoh khutbah Jumat Bulan Rabiul Akhir tentang Mencintai Ahlul Bait dilansir dari Buku Khutbah Jumat NU Kediri.

Khutbah Jumat Singkat Bulan Rabiul Akhir

Khutbah I


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَـمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ


Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah

Setelah memuji kepada Allah Swt, bershalawat kepada Baginda Nabi Agung Muhammad Saw, keluarga, serta sahabatnya, izinkan saya untuk berwasiat kepada hadirin semua, khususnya pada diri saya sendiri. Marilah kita selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt, dengan selalu mendekatkan diri kepada-Nya. 

Yakni mengerjakan apa yang diperintahkan, serta menjauhi apa yang dilarang, kapan pun dan dimana pun, dalam keadaan bagaimana pun, senang maupun susah, gembira ataupun sedih.

Karena dengan kita bertakwa, Allah Swt pasti akan menjamin kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat, juga memberikan jalan keluar atas setiap masalah yang kita hadapi.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah

Di antara tanda atau bukti iman dan takwa kepada Allah Swt adalah mencintai Allah Swt dan Rasul-Nya. Takkan sempurna iman seorang hamba sebelum menjadikan Rasul sebagai sosok yang paling ia cintai melebihi kecintaan pada segala sesuatu. 

Nabi SAW pernah bersabda: Demi Dzat yang aku dalam kekuasaan-Nya, tidak sempurna iman salah satu dari kalian semua sampai aku lebih kalian cintai dari pada orang tua dan anak-anak kalian. (HR. Bukhori)

Hadits tersebut menunjukkan bahwa hak Rasulullah Saw begitu besar bahkan berada pada urutan kedua setelah hak Allah Swt. Sebagian dari hak-hak Rasulullah Saw ialah mencintainya dan ahli baitnya. Siapa itu ahli bait Rasulullah Saw? Yaitu keluarga Rasulullah Saw dan keturunannya yang telah disucikan Allah Swt melalui  Firman-Nya:

 إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

Artinya: Sungguh Allah berkehendak untuk menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahli bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab: 33).

Pada saat ayat ini turun, Rasulullah Saw mengundang Sayyidina Ali, Sayyidah Fatimah Az-Zahro, Sayyid Hasan dan Husen radliya Allahu 'anhum seraya berkata, "Inilah keluargaku. Aku menjadi musuh bagi siapa pun yang memusuhi mereka dan aku menjadi penyelamat bagi siapa pun yang berbuat baik pada mereka".

Diceritakan pula dari Sahabat Zaid bin Arqom: "Pada saat Nabi berkhutbah setelah memuji pada Allah Swt, Nabi bersabda: 'Wahai sekalian manusia, saya hanyalah manusia seperti kalian semua. Dan utusan Tuhanku ( malaikat maut) hampir mendatangiku. Sungguh aku tinggalkan dua perkara. Satu kitab Allah (Al-Qur’an) yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Maka ambillah dan berpegang teguhlah terhadapnya. Yang kedua ahli bait-ku. Aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang ahlu baitku (keluargaku), seraya mengulang tiga kali". (HR. Muslim).

Oleh karena itu, mencintai keluarga Nabi sudah merupakan keharusan bagi kita semua sebagai umatnya. Barang siapa yang mengaku-ngaku cinta terhadap keluarga Nabi sementara akhlak dan perilakunya tidak menunjukkan rasa cinta terhadap mereka, maka pengakuannya itu tidak bisa dibenarkan. Terlebih jika sampai menyakiti mereka.
Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Takutlah kalian membenci atau memusuhi salah satu dari keturunan Rasulullah Saw. Karena hal demikian akan membahayakan terhadap agama dan akhiratnya serta dianggap menjelekkan dan menyakiti Nabi. Dalam sebuah Hadits dijelaskan:

Artinya: Bagaimana keadaan orang-orang yang menyakiti keluargaku. Ingatlah! Barang siapa yang menyakiti keluargaku maka ia telah menyakiti aku. Dan barang siapa menyakitiku maka ia telah menyakiti Allah.

Dalil-dalil tersebut di atas menunjukkan betapa besarnya ancaman yang diberikan kepada orang-orang yang membenci salah satu dari keluarga Nabi apalagi sampai mendzholiminya.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Oleh sebab itu mari kita tanamkan dalam hati kita semua agar cinta terhadap Nabi dan keluarganya. Tidak membenci bahkan mencaci maki.
Rasulullah Saw bersabda: “Bintang menjadi ketentraman bagi penduduk langit, dan ahli bait menjadi ketentraman bagi penduduk bumi. Pada saat ahli bait-ku hilang maka datanglah pada penduduk bumi apa yang akan dijanjikan”. 

Rasulullah Saw juga bersabda: Keluargaku bagaikan perahu Nabi Nuh As. Barang siapa yang menaikinya maka ia akan selamat. Dan barang siapa yang meninggalkanya maka ia akan tenggelam.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah 

Begitulah kiranya petunjuk baginda Nabi menjelaskan bagaimana kita semua sebagai umatnya agar senantiasa menumbuhkan rasa cinta dan takdzim kepada ahli bait  Nabi, agar kelak kita semua dapat diakui sebagai umatnya dan mendapat syafaatnya kelak dihari kiamat. Aamin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Topik Menarik