KSP: 35.000 Rumah di Aceh Rusak Berat Imbas Banjir dan Longsor
JAKARTA, iNews.id - Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut Aceh menjadi wilayah paling terdampak imbas bencana banjir dan longsor. Hal ini ditandai dengan 35.000 rumah yang rusak berat dari total 45.000 di tiga provinsi yang terdampak bencana tersebut.
"Kita mendata ada lebih dari 35.000 rumah yang rusak berat di Aceh, dan total yang rusak berat mencapai 45.000 rumah," ucap Tenaga Ahli Utama KSP, Saddam Al Jihad dalam program Rakyat Bersuara bertajuk 'Presiden: Bencana, Kita Hadapi Bersama' yang disiarkan di iNews, Selasa (23/12/2025).
Saddam menambahkan, indikator Aceh terdampak paling berat dari bencana banjir dan longsor ditandai dengan 18 kabupaten kota yang terdampak.
Selain itu, dalam dokumen Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) yang diterbitkan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) untuk tiga provinsi terdampak bencana, anggaran untuk Aceh mencapai Rp25 triliun, dari total Rp51,80 triliun.
"Anggaran yang dibantu untuk Aceh mencapai Rp25 triliun dari total anggaran Rp51,80 triliun untuk tiga provinsi, setengahnya Aceh. Aceh menjadi satu prioritas yang kemudian huntara atau huntap mencapai 1.000 untuk di awal," katanya.
Untuk itu, dia menegaskan komitmen pemerintah untuk membangun kembali tiga provinsi terdampak bencana di Sumatra.
"Artinya, memang kita berpikir bahwa ayo kita sama-sama membangun lagi Aceh, membangun lagi Sumatra Utara, membangun lagi Sumatra Barat," ucapnya.
"Jadi, negara ini tadi yang kemarin saya sampaikan juga negara bukan benda mati. kita sama-sama sakit. Bangsa Indonesia satu rakyat itu kehilangan negara kehilangan. Artinya dalam posisi ini saya mau sampaikan bahwa ayo kita bergotong royong bersama-sama. Inilah bahwa pedulinomics dari kita lawan namanya serakahnomics," tuturnya.
BNPB melaporkan jumlah korban meninggal dunia imbas bencana banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra mencapai 1.112 orang per Selasa (23/12/2025).
"Rincian korban meninggal dunia per 23 Desember 2025, Aceh 483 jiwa, Sumatra Utara 369 jiwa, dan Sumatra Barat 260 jiwa," ucap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers, Selasa (23/12/2025).
Selain itu, BNPB juga mencatat 176 orang masih dinyatakan hilang dalam pencarian tim gabungan, jumlah ini bertambah 1 nama dari hari sebelumnya.










