Siapakah Negara Pertama yang Menjajah Indonesia?
JAKARTA - Negara pertama yang menjajah Indonesia layak untuk diketahui. Salah satu negara penjajah yang paling kejam saat itu adalah kekuasaan Jepang terhadap negeri Pertiwi. Sejak awal kedatangannya pada tanggal 8 Maret 1942, Jepang mempunyai niat baik dalam merencanakan untuk membantu membebaskan Indonesia.
Namun, tampaknya seiring berjalannya waktu, mereka menunjukkan sikap diktator dan kejam, yaitu sistem kerja paksa yang dikenal dengan sebutan Romusha. Tak hanya itu, Jepang juga membuat organisasi militer dengan tujuan untuk melawan Amerika Serikat dan sekutunya karena Jepang terlibat dalam Perang Dunia II.
Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (8/11/2024), Okezone telah merangkum negara pertama yang menjajah Indonesia, sebagai berikut.
1. Portugis (1509-1595)
Buka PEPARNAS XVII Solo 2024, Presiden Jokowi Berikan Dukungan Penuh bagi Atlet Disabilitas
Portugal merupakan negara pertama yang berhasil masuk dan menjajah Indonesia. Salah satu tokoh penting adalah Alfonso de Albuquerque. Bangsa Portugis berhasil memperkenalkan kepulauan nusantara kepada kehidupan bangsa Eropa. Awal kedatangan bangsa Portugis adalah ke daerah Maluku untuk mencari rempah-rempah.
Portugis melanggar aturan yang telah disepakati dengan menerapkan praktik monopoli tidak sehat. Penjajahan yang dilakukan Portugis menyebar ke berbagai wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Pulau Jawa. Pada tahun 1602 pasukan Belanda datang mengalahkan pasukan Portugis, hingga akhirnya penjajahan yang dilakukan oleh Portugis berakhir.
2. Spanyol (1521 – 1692)
Spanyol menjadi salah satu negara Eropa yang aktif berdagang di kawasan Asia Tenggara. Tujuan mereka adalah untuk mencapai negara-negara penghasil rempah-rempah setelah berhasil masuk ke Indonesia. Bangsa Portugis yang saat itu masih menjajah Indonesia menganggap bahwa Spanyol telah melanggar hak monopoli Portugis, padahal pada dasarnya mereka berada di wilayah perdagangan yang berbeda.
Bangsa Portugis bekerja sama dengan Kerajaan Ternate, sementara Spanyol bekerja sama dengan Kerajaan Tidore. Namun, persaingan dagang antara kedua negara masih berlangsung lama. Pada 1529, Spanyol harus meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina. Sedangkan, Portugis tetap berdagang di Maluku.
3. Belanda (1602 - 1942)
Dari sekian banyak negara yang menjajah Indonesia, Belanda lah yang menjajah paling lama, yakni mencapai 346 tahun. Pada masa itu, Belanda berhasil menguasai Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Tujuan Belanda awalnya yakni berdagang dan mencari rempah-rempah.
Akibat kekalahan Portugis pada tahun 1602, Belanda memulai penjajahannya dengan mendirikan persekutuan dagang di Batavia yang diberi nama VOC (Verenigde Oostindische Compagnie). Pada 31 Desember 1799, VOC dibubarkan oleh pemerintah Belanda. Akhir dari VOC ternyata tidak baik bagi rakyat.
Saat itu, kepulauan yang bernama Hindia Belanda diserahkan kepemimpinannya kepada Kerajaan Belanda dan mereka membentuk sistem Cultuur Stelsel atau tanam paksa. Pada bulan Mei 1940 di awal Perang Dunia II, Belanda mengalami kekalahan karena negaranya dikuasai oleh Nazi Jerman. Pada Maret 1942, Belanda juga kalah dari Jepang. Hal ini menandai berakhirnya penjajahan Belanda dan terus berada di tangan Jepang.
4. Prancis (1806 - 1811)
Pada masa krisis VOC, Belanda juga dikalahkan oleh Prancis dan wilayah kolonialnya jatuh ke tangan Prancis. Pada tahun 1808, Raja Louis Napoleon, sebagai Raja Prancis, mengirim Marsekal Williem Daendels ke Jakarta, yang saat itu bernama Batavia, dan diangkat menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia.
Pemerintahan Daendels yang kejam membuatnya memperoleh berbagai kecaman. Hingga akhirnya, ia digantikan oleh Jan Williem Janssens. Pada 18 September 1811, Janssens menyatakan kekalahannya dengan Inggris. Sosknya kemudian menandatangani perjanjian bahwa seluruh pulau Jawa diserahkan dan dikuasai oleh Inggris.
5. Inggris (1811 - 1816)
Kekalahan Perancis di tangan Janssens merupakan awal bagi Inggris untuk mendominasi pulau Jawa. Di bawah kepemimpinan Stamford Raffles, Indonesia mengalami banyak perubahan, termasuk menghapuskan monopoli dan perbudakan, serta membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan.
Akibat konflik yang terjadi di Eropa antara Belanda dan Inggris, berdampak pada pemerintahan Pulau Jawa yang saat itu berada di tangan Inggris. Akibat konflik tersebut, terbentuklah sebuah kesepakatan bahwa Belanda secara resmi kembali menjajah dan menguasai seluruh wilayah Indonesia.