Sejarah dan Asal Usul Daerah Petojo, Dulunya Pabrik Es di Zaman Kolonial Belanda

Sejarah dan Asal Usul Daerah Petojo, Dulunya Pabrik Es di Zaman Kolonial Belanda

Nasional | okezone | Jum'at, 8 November 2024 - 15:42
share

JAKARTA - Sejarah dan asal usul daerah Petojo menarik diketahui. Dahulu kala, Petojo merupakan tempat tinggal Arung Pattojo atau Aru Patuju dari daerah Bone, Sulawesi Selatan yang menjadi teman seperjuangan dan utusan Arung Palakka yang bergabung dengan tentara Belanda (VOC).

Pada awal abad ke-17, Petojo berbentuk hutan belantara tanpa penghuninya. Namun, setelah Phoa Beng Gan (kapiten Tionghoa) membuat terusan Molenvliet yang menghubungkan kota lama dan selatannya, banyak orang berdatangan ke Petojo.

Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (8/11/2024), Okezone telah merangkum sejarah dan asal usul daerah Petojo, sebagai berikut.

Sejarah dan Asal Usul Daerah Petojo

Nama Petojo diketahui terdapat tiga versi yakni nama Petojo yang diambil dari tempat tinggal Arung Pattojo (Aru Patuju) dari Soppeng yang merupakan teman seperjuangan dan utusan Aru Palaka. Kemudian pada Pabrik Es Petojo atau petojo Itj. Dan terakhir diambil dari nama komandan Belanda Petuju Jongker.

Nama Petojo bahkan sudah eksis sejak era VOC/Belanda. Kampong Petodjo terletak tidak jauh dari benteng (fort) Rijswijk. Posisi GPS kampong Petodjo berada di sisi barat sungai Krokot (sementara Fort Rijswijk berada di sisi timur sungai Krokot).

Pabrik es Petojo menjadi pabrik es pertama kali di Jakarta. Kawasan Petojo mempunyai letak yang sangat strategis, yakni di dekat Hotel Des Indes di mana orang kerap mengadakan pesta es krim. Es krim sebelumnya didatangkan dari pelabuhan Boston Amerika dan membutuhkan waktu 6 bulan lamanya baru sampai di Jakarta.

 

Sesungguhnya terdapat es batu di Batavia dimulai sejak pertengahan abad XIX. Pada 16 November 1846. Orang Betawi terheran lantaran menyaksikan dan merasakan dinginnya es batu yang diangkut oleh kapal dari Boston Amerika yang berlayar dari 28 Juli 1846. Tahun tahun 1870 muncul pabrik es batu Petojo Ijs di perempatan ‘pinggir di Ciliwung’.

Peta Topographisch Bureau 1903 memasukkan Petojo Ijs dalam legenda bersama kantor gubernur lain, seperti Kantor Pos  dan Telegraf, Kantor Pekerjaan Umum, dan Departemen Angkatan Laut. Hadirnya teknologi pembuatan es pada abad 19 membuat Petodjo Ijs kemudian berkembang sangat pesat.

Pabrik es batu dibangun orang Belanda, lalu bisnisnya dikembangkan oleh orang China bernama Kwa Wan Hong. Dirinya merupakan pengusaha kelahiran Semarang tahun 1861 yang menjadikan es batu terkenal. Sosoknya membangun pabrik es di Jalan Prinsenlaan (Mangga Besar) dan Rawa Bening di Meester Cornelis, Jatinegara. 

Puncak zaman keemasan Petojo Ijs ini diperkirakan tahun 1920 - 1940an. Sekarang, Kampung Petojo menjadi dua kelurahan yakni kecamatan Gambir, Jakarta Pusat yaitu Petojo Selatan dan Petojo Utara.

Topik Menarik