Penuh Antusiasme! Ribuan Warga Ikut Pawai Budaya Seren Taun di Citorek, Tradisi Sakral Usai Panen

Penuh Antusiasme! Ribuan Warga Ikut Pawai Budaya Seren Taun di Citorek, Tradisi Sakral Usai Panen

Terkini | pandeglang.inews.id | Jum'at, 11 Oktober 2024 - 20:20
share

LEBAK, iNewsPandeglang.id Ribuan warga tumpah ruah di jalan-jalan Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Lebak, Banten, Jumat (11/10/2024), dalam gelaran tahunan Pawai Budaya Seren Taun Kasepuhan Citorek. Pawai ini merupakan perwujudan rasa syukur warga kepada Tuhan atas panen raya yang melimpah.

Warga dari berbagai usia, mulai dari yang tua hingga anak-anak, mengenakan pakaian adat khas Citorek, membawa hasil panen seperti kelapa, ayam, pisang, dan kayu bakar, berjalan sejauh dua kilometer untuk mempersembahkan hasil panen tersebut kepada Ketua Adat Citorek. Tak hanya sekadar pawai, tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi antar warga dan sebagai pengingat akan pentingnya kebersamaan dan kekompakan dalam menjaga kearifan lokal.


Ribuan warga Desa Citorek meriahkan Pawai Budaya Seren Taun, tradisi syukur usai panen raya. Kegiatan ini menunjukkan semangat kebersamaan dan kearifan lokal. Foto iNews/Iskandar Nasution

 

Sebuah Tradisi Sakral

Seren Taun, sebuah tradisi yang diwariskan turun-temurun sejak abad ke-19, masih dipegang teguh oleh masyarakat Citorek. Kegiatan ini menggambarkan filosofi hidup masyarakat adat, yakni silih asah, silih asih, silih asuh, yang bermakna saling belajar, mengasihi, dan melindungi.

Sarkim, salah satu tokoh Kasepuhan Citorek, menjelaskan bahwa pawai ini bukan sekadar perayaan, melainkan bentuk nyata syukur mereka kepada Allah SWT atas hasil panen. “Ini sudah menjadi tradisi dari nenek moyang kami. Kami percaya bahwa dengan bersyukur, hasil panen tahun depan akan lebih baik,” ujar Sarkim saat di lokasi.

 

Puncak Perayaan yang Dinantikan

Warga dengan penuh semangat berjalan membawa persembahan mereka menuju rumah adat, tempat di mana doa bersama dipanjatkan. Kepala Desa Citorek Tengah, Ajat Sudrajat, menyampaikan bahwa acara Seren Taun ini diselenggarakan setiap tahun dengan biaya yang berasal dari swadaya masyarakat, menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini bagi mereka.

“Ini adalah bagian dari identitas dan budaya kami. Tradisi ini harus terus dijaga agar generasi muda tidak melupakan jati diri dan akar budaya mereka,” ujar Ajat.

Dengan ribuan orang yang ikut serta dan dukungan penuh dari masyarakat, Pawai Budaya Seren Taun tahun ini kembali mencatatkan antusiasme yang luar biasa, menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan rasa syukur masih menjadi nilai utama di Desa Citorek.

Tantangan di Tengah Modernisasi

Meski Citorek semakin berkembang dengan kemajuan teknologi, namun budaya dan tradisi mereka tetap terjaga. “Kendati sudah banyak perubahan di sekitar kami, adat dan tradisi ini tetap menjadi prioritas. Kami yakin, melestarikan budaya adalah cara kami menghargai leluhur dan menjaga harmoni dengan alam,” ujar Ruswana, seorang pemuda adat Citorek.

Perayaan Seren Taun ini tidak hanya menarik perhatian warga setempat, namun juga wisatawan yang ingin melihat langsung keunikan budaya Citorek. Tradisi ini membuktikan bahwa di tengah arus modernisasi, kearifan lokal tetap memiliki tempat penting dan terus dipertahankan dengan penuh kebanggaan.

Topik Menarik