Takut Teror Suporter, Bahrain Terancam Diskualifikasi Jika Tolak Tanding di Indonesia!

Takut Teror Suporter, Bahrain Terancam Diskualifikasi Jika Tolak Tanding di Indonesia!

Olahraga | pandeglang.inews.id | Kamis, 17 Oktober 2024 - 22:30
share

JAKARTA, iNewsPandeglang.id Timnas Bahrain kini tengah gelisah menghadapi situasi kritis jelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Timnas Indonesia. Laga yang dijadwalkan berlangsung pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno ini menjadi sorotan setelah Bahrain meminta agar pertandingan digelar di tempat netral, mengaku khawatir dengan keamanan di Jakarta.

Permintaan itu muncul setelah tensi tinggi antara kedua tim menyusul hasil imbang 2-2 dalam laga Grup C sebelumnya pada 10 Oktober 2024. Bahrain dituding bermain mata dengan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, untuk menggagalkan kemenangan Timnas Indonesia, yang memicu kemarahan suporter Garuda. 

Alhasil, akun media sosial FA Bahrain dan sang wasit dibanjiri komentar pedas netizen Indonesia, menambah kekhawatiran mereka tentang keamanan tim saat bertandang ke Jakarta.

Dalam pernyataan resminya, FA Bahrain menegaskan bahwa keselamatan pemain dan ofisial adalah prioritas utama. Mereka menyampaikan permintaan kepada AFC untuk memindahkan lokasi pertandingan demi menjamin keamanan tim."FA Bahrain akan mengajukan permintaan kepada AFC untuk memindahkan pertandingan dari Indonesia demi memastikan keselamatan personel Timnas Bahrain."

Namun, PSSI melalui Exco Arya Sinulingga menolak permintaan itu mentah-mentah. Dia menegaskan bahwa pertandingan tetap akan digelar di Jakarta sesuai rencana awal. Arya juga menjamin keselamatan seluruh anggota Timnas Bahrain selama berada di Indonesia. 

“Kami akan mengirim surat kepada AFC untuk memastikan bahwa pertandingan tetap berlangsung di Jakarta demi keadilan. Kami juga menjamin keamanan dan kenyamanan untuk tim tamu, termasuk Bahrain. Bangsa kita ini adalah bangsa yang ramah kepada tamu," ujarnya.

 

Jika Bahrain tetap menolak bertanding di Indonesia, sanksi berat sudah menunggu mereka. Berdasarkan regulasi Kualifikasi Piala Dunia 2026, setiap asosiasi yang menolak untuk hadir dalam pertandingan akan dikenakan denda hingga 40.000 Swiss Franc atau sekitar Rp714,8 juta. 

Tak hanya itu, mereka juga bisa dikenakan tambahan denda 10.000 Swiss Franc sesuai Kode Disiplin FIFA. Ancaman sanksi tidak berhenti di situ. FIFA memiliki kewenangan untuk mendiskualifikasi Bahrain dari turnamen ini jika dianggap melanggar regulasi dengan sengaja menghindari pertandingan.

Kondisi ini membuat Bahrain berada di ujung tanduk, terancam gagal melanjutkan perjuangan mereka dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Debat soal lokasi pertandingan kini berlanjut, dan publik menunggu keputusan akhir dari AFC. Apakah Bahrain akan tetap bertanding di Jakarta atau memilih menghadapi risiko diskualifikasi?  Namun satu hal yang pasti, ketegangan terus meningkat, dan sorotan tertuju pada keberanian Bahrain untuk menghadapi tantangan di hadapan suporter Garuda yang dikenal penuh semangat.

Topik Menarik