Ratusan Calon Bintara Polri Ikuti Pendidikan Kompetensi Khusus
SEMARANG, iNewSleman.id - Polri membuka program pendidikan pembentukan Bintara kompetensi khusus. Pembukaan program dilaksanakan di Pusdik Binmas Lem Diklat Polri, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Senin (13/1/2023) kemarin.
Program diikuti 436 peserta didik yang berlatar belakang ilmu bidang pertanian, perikanan dan peternakan. Ini merupakan langkah Polri dalam rangka mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan swasembada pangan.
Kepala Lemdiklat Polri Komjen Chrisnanda Dwilaksana mengatakan, peserta didik akan dibentuk mental dan pribadinya berkarakter kebhayangkaraan, memahami doktrin Tribrata dan Catur Prasetya guna mengubah sikap dan perilaku dari masyarakat umum menjadi personel Polri yang berkarakter Bhayangkara yang menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945.
Istri Meninggal dan Dua Karyawan Divonis, Owner PT SKB Haji Halim Sesalkan Narasi Negatif PT GPU
"Selain Itu peserta didik juga akan diberikan berbagai pengetahuan, ketrampilan, penguasaan teknis, dan taktis profesi kepolisian dasar, serta pelatihan jasmani agar nantinya memiliki kualitas fisik yang prima, untuk itu diharapkan peserta didik mengikuti seluruh aturan dan petunjuk dari instruktur selama pendidikan," ujar Chrisnanda Dwilaksana.
Dia mengatakan, pendidikan pembentukan menjadi aspek penting guna mencetak sumber daya manusia polri yang unggul, kreatif , inovatif dan berintegritas tinggi. Untuk itu seluruh komponen pendidikan mulai dari siswa, tenaga pendidik maupun komponen pendidikan lainnya harus dapat bekerjasama dan membangun sinergitas secara menyeluruh, utuh dan berkesinambungan dalam rangkaian proses belajar mengajar agar dapat berjalan efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
Chryshnanda menyebut, ratusan Bintara Polri itu akan mendapatkan berbagai pendidikan terkait profesi Polri selama lima bulan ke depan. Pada program pendidikan kompetensi khusus ini para Bintara Polri juga akan mendapatkan pendidikan soal pertanian, peternakan, dan perikanan.
"Tujuan dari rekrutmen Bintara kompetensi khusus, yaitu sebagai langkah Polri dalam rangka mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan swasembada pangan," katanya.
Dijelaskan, polisi dalam penyelenggaraan tugasnya juga sebagai pemolisian yang terbagi dalam tiga hal. Pertama adalah berbasis pada kewilayahan. Contohnya wilayah Polda, Polres, Polsek. Kedua, berbasis kepentingan atau community of interest.
"Yaitu kita melihat misalnya masalah pangan, masalah peternakan, masalah pertanian, dan lain sebagainya. Jadi kita punya suatu model yang tidak dibatasi wilayah, tapi ada kepentingan yang sama," jelasnya.
Ketiga ada berbasis dampak masalah, yakni ganguan masalah masyarakat yang hal tersebut juga menjadi tanggungjawab dan urusan kepolisian. Dikatakan, Bintara kompetensi khusus ini diharapkan bisa menjalankan tugasnya dengan berfokus community of interest soal pertanian, peternakan, dan perikanan.
"Jadi mereka nanti akan menjadi polisi yang mensupport, mendukung, membantu untuk berdiskusi mencari akar masalah yang diterima oleh semua pihak," kata Komjen Pol Chryshnanda.
Dikatakan, meskipun jumlahnya Bintara kompetensi khusus ini terbatas, harapannya ke depan mereka bisa menjadi para pelatih. Sehingga bisa menyebarkan keilmuan dan keahliannya kepada orang lain.
"Nanti mereka setidaknya memiliki kemampuan dan kompetensi sebagai master trainer. Nantinya mereka menjadi trainer," pungkasnya.