Wapres Filipina Sara Duterte Bantah Ingin Bunuh Presiden Marcos Jr, Ini Penjelasannya

Wapres Filipina Sara Duterte Bantah Ingin Bunuh Presiden Marcos Jr, Ini Penjelasannya

Terkini | inews | Senin, 25 November 2024 - 13:37
share

MANILA, iNews.id - Wakil Presiden Filipina Sara Duterte menilai pernyataannya soal ancaman akan membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr diartikan di luar konteks. Sara menyampaikan surat permintaan klarifikasi kepada Dewan Keamanan Nasional (NSC) Filipina.

Sara pada Sabtu pekan lalu mengatakan telah menyuruh orang untuk membunuh Marcos Jr, Ibu Negara Liza Araneta Marcos, serta Ketua DPR Ferdinand Martin Romualdez, jika dirinya terbunuh. Ancaman yang disampaikannya pada sebuah acara itu memicu respons dari NSC yang segera memerintahkan peningkatan protokol keamanan terhadap Presiden Marcos.

Pernyataan Sara yang videonya juga beredar luas di media sosial tersebut dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional Filipina.

"Saya ingin melihat salinan pemberitahuan rapat ..., daftar peserta, foto rapat, dan notulen rapat yang disahkan oleh notaris di mana Dewan (NSC), baik yang saat ini atau yang sebelumnya, memutuskan untuk mempertimbangkan pernyataan Wakil Presiden terhadap Presiden, yang ditafsirkan secara sengaja di luar konteks yang logis, sebagai masalah keamanan nasional," kata Sara, dalam sebuah suratnya kepada NSC, seperti dilaporkan Manila Times, Senin (25/11/2024).

Sara kemudian menegaskan bahwa pernyataannya bukanlah ancaman pembunuhan.

Sara juga meminta NSC untuk memberikan penjelasan tertulis disertai dasar hukum dalam waktu 24 jam, mengapa dirinya tak dimasukkan dalam keanggotaan NSC. Selain itu serta tidak diundang ke pertemuan-pertemuannya.

Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Ao sebelumnya mengatakan NSC menganggap semua ancaman terhadap Presiden Filipina sebagai hal serius.

"Setiap dan semua ancaman terhadap nyawa Presiden harus divalidasi dan dianggap sebagai masalah keamanan nasional," katanya.

Ancaman pembunuhan dari Sara mendorong pasukan pengawal kepresidenan (psapampres) Komando Keamanan Presiden meningkatkan keamanan Istana, menjadi siaga merah.

Topik Menarik