Jelang Pemberlakuan Gencatan Senjata, Israel Gempur Lebanon Habis-habisan
BEIRUT, iNews.id - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggempur Lebanon habis-habisan beberapa jam sebelum kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah berlaku efektif, yakni Rabu (27/11/2024) pukul 04.00 waktu setempat.
Bahkan pada Rabu dini hari, setelah Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata, pasukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk beberapa bangunan di pinggiran Ibu Kota Beirut.
Seorang juru bicara IDF mengatakan kepada Al Jazeera, serangan ditujukan terkait dengan dugaan keberadaan objek Hizbullah.
Juru bicara militer Israel Avichay Adraee juga memasang tanda X pada peta, menandai beberapa bangunan di pinggiran selatan Beirut, Ghobeiry, sebagai target serangan.
Dia juga mengeluarkan peringatan evakuasi serupa untuk Distrik Laylaki dan Kota Choueifat.
Sementara itu Hizbullah menyerang beberapa fasilitas militer Israel di Tel Aviv menggunakan drone. Serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas gempuran besar-besaran Israel di Beirut.
Harmoni dan Kemenangan: Musisi Pangandaran Project Pertemukan Talenta Lokal dan Momentum Kampanye
"Sebagai pembalasan atas serangan di Beirut serta kejahatan Israel yang memusuhi warga sipil, para pejuang perlawanan Islam menyerang fasilitas militer sensitif di Tel Aviv serta pinggirannya menggunakan drone," bunyi pernyataan Hizbullah.
Hizbullah juga menyerang pangkalan militer Nafah di Dataran Tinggi Golan serta Shraga di Kota Acre.
Angkatan Udara (AU) Israel melancarkan lebih dari 30 serangan ke Beirut sepanjang Selasa kemarin, termasuk jantung kota. Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan serangan itu menewaskan 10 orang dan melukai 47 lainnya.
Israel juga menyerang Kota Sidon dan Tyre di wilayah selatan serta beberapa permukiman di bagian timur.
Proposal gencatan senjata tersebut didasarkan pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang mengakhiri perang besar sebelumnya antara Hizbullah dan Israel pada 2006.
Poin kesepakatan mengharuskan Hizbullah mundur sekitar 30 km dari garis perbatasan dengan Israel yakni sampai di seberang Sungai Litani. Selan itu militer Israel juga haarus mundur dari Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.
Selanjutnya sekitar 5.000 personel Tentara Nasional Lebanon akan dikerahkan ke perbatasan kedua negara.