MBG Tetap Jalan Selama Ramadan, Kepala BGN: Namun Ada Perubahan Teknis
LEBAK, iNewsLebak.id - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memastikan bahwa program makan bergizi gratis di sekolah dan pesantren akan tetap dilaksanakan selama Ramadan 1446 Hijriah. Namun, ada perubahan teknis dalam pelaksanaannya dibandingkan sebelumnya.
Dadan mengatakan, jika program makan bergizi gratis lebih praktis dijalankan di pesantren saat Ramadan. Karena, pesantren memiliki dapur umum yang bisa menghidangkan makanan kepada para santri saat berbuka puasa.
"Pesantren ini sekitar 3.000 pesantren, dan target santrinya 5 juta. Ini akan dipenuhi secara bertahap, dan akselerasi percepatan yang diminta Presiden ini akan bisa dilaksanakan, sehingga pada tahun 2025 akan tercapai," kata Dadan saat jumpa pers di lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Senin (20/01/2025).
“Terkait pelaksanaan di bulan Ramadan, di pesantren akan lebih mudah. Kenapa? Karena efektivitas memasak sudah biasa, dan makanan akan dibagikan saat buka puasa," kata Dadan saat jumpa pers Kantor PBNU, dikutip dari NU Online, pada Selasa,(21/01/2025).
Sementara itu, Dadan mengatakan bahwa teknis pelaksanaan makan bergizi gratis di sekolah juga akan berubah. Para siswa dipersilakan membawa pulang makanan yang telah dibagikan.
"Untuk yang di sekolah, berdasarkan pengalaman kami, makanan akan dibagikan dan dibawa pulang ke rumah," tutur dia.
Dadan pun memastikan program makan bergizi gratis tetap berjalan saat Ramadan.
"Itu menjadi bagian penting yang sangat dinanti-nanti anak-anak," kata Dadan.
Dadan mengungkapkan bahwa program MBG ini memenuhi sepertiga kalori dari kebutuhan penerima manfaat dari BGN.
"Kami akan tetap memperhatikan hal itu. Seperti yang diketahui, standar dari Badan Gizi adalah pemenuhan kalori, komposisi gizi, higienis, dan keamanan pangan," jelasnya.
Di pesantren, kata Dadan, akan dibangun dapur-dapur yang telah terstandardisasi oleh BGN.
“Dapur tersebut akan di-upgrade dengan standar gizi nasional, sehingga kualitasnya akan higienis dan keamanan makanannya setara dengan yang lainnya," kata Dadan.
"Itu akan berlaku sama, baik di tempat umum maupun di pesantren," terangnya.