Berapa Triliun Dibutuhkan untuk MBG? Mengapa Hanya 190 Titik di Tahap Awal?

Berapa Triliun Dibutuhkan untuk MBG? Mengapa Hanya 190 Titik di Tahap Awal?

Terkini | cilacap.inews.id | Sabtu, 11 Januari 2025 - 07:10
share

CILACAP.iNewscilacap.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi tonggak baru dalam upaya peningkatan gizi masyarakat Indonesia.

Namun, dengan anggaran fantastis yang dialokasikan hingga Rp71 triliun pada tahun pertama, mengapa program ini hanya dilaksanakan di 190 titik pada tahap awal?

Apa saja yang mendasari strategi ini?

Skema Anggaran MBG Tahun 2025

Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk pelaksanaan MBG pada 2025:

Rp63,36 triliun untuk pemenuhan gizi nasional.

Rp7,43 triliun untuk dukungan manajemen operasional.

Rencananya, jumlah penerima manfaat akan meningkat menjadi 15 juta orang pada akhir 2025, dengan anggaran tambahan seiring perluasan program.

Mengapa Hanya 190 Titik?

Keputusan pemerintah untuk memulai program di 190 SPPG didasarkan pada beberapa faktor:

Kesiapan Infrastruktur: Hanya wilayah dengan fasilitas memadai yang dipilih untuk tahap awal. Hal ini mencakup aksesibilitas lahan, bangunan dapur umum, dan kesiapan logistik.

Efisiensi Operasional: Dengan target 600 ribu penerima manfaat tahap awal, setiap SPPG diharapkan mampu memproduksi 3.000 porsi per hari.

Proyek Percontohan: Tahap awal berfungsi sebagai uji coba skala besar sebelum program diperluas ke seluruh Indonesia.

Rincian Lokasi Strategis

Jawa Barat: 58 titik SPPG, menjadi provinsi dengan penerima manfaat terbesar.

Jawa Tengah dan Jawa Timur: Masing-masing 40 dan 32 titik.

DKI Jakarta: 17 titik, termasuk 4 yang sudah beroperasi sejak awal Januari.

Sisanya tersebar di wilayah seperti Banten, Sulawesi Selatan, Papua Barat, dan Aceh, yang memiliki infrastruktur memadai.

Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

 

Untuk memaksimalkan hasil, pemerintah bekerja sama dengan lembaga negara, BUMN, dan swasta. Para pelaku usaha lokal, termasuk BUMDes dan koperasi, juga dilibatkan untuk memastikan bahan makanan berasal dari komoditas lokal.

Apa Selanjutnya?

Pada 2026, jumlah penerima manfaat ditargetkan naik menjadi 30,46 juta dengan anggaran Rp109,7 triliun. Jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai 82,9 juta penerima manfaat pada 2029, dengan anggaran tahunan Rp298,4 triliun.

Kesimpulan

Tahap awal MBG adalah langkah strategis untuk memastikan keberhasilan program jangka panjang. Dengan anggaran yang besar dan rencana ekspansi yang ambisius, MBG berpotensi menjadi solusi berkelanjutan untuk meningkatkan gizi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Namun, pelaksanaannya memerlukan pengawasan ketat untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan program.

Topik Menarik