Jet-Jet Tempur F-16 Thailand Masuki Wilayah Kamboja hingga Dalam, Picu Ketakutan Warga
PHNOM PENH, iNews.id - Militer Thailand dan Kamboja masih terlibat saling serang di perbatasan, bahkan telah masuk jauh ke dalam wilayah. Namun Kamboja menilai serangan Thailand yang telah menjangkau puluhan kilometer dari garis perbatasan sebagai langkah berlebihan.
Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Kamboja mengutuk penggunaan jet tempur F-16 yang melakukan serangan udara di wilayah-wilayah perbatasan maupun provinsi terdalam.
“Tindakan tersebut merupakan pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Kamboja, melanggar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta mengabaikan Piagam ASEAN dan semangat Komunitas ASEAN,” bunyi pernyataan kementerian, seperti dikutip Khmer Times, Rabu (17/12/2025).
Disebutkan, pengerahan pesawat tempur ke wilayah udara Kamboja merupakan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional dan tidak bisa dibenarkan.
“Serangan udara yang dilakukan oleh militer Thailand, termasuk operasi yang dilaporkan menembus sekitar 80-90 km ke wilayah Kamboja, telah mengakibatkan hilangnya nyawa warga sipil, lebih dari 400.000 warga mengungsi, dan kerusakan yang meluas,” demikian isi pernyataan.
Serangan-serangan tersebut juga merusak bangunan-bangunan budaya, termasuk situs Warisan Dunia UNESCO seperti Kuil Preah Vihear, serta infrastruktur vital. Ini merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan perlindungan terhadap warga sipil dan warisan budaya.
Kemlu Kamboja mendesak Thailand menghentikan agresi, sehingga kedua negara bisa menetapkan batas wilayah dan kembali ke cara-cara damai dalam menyelesaikan sengketa.
China menyerukan kedua negara menahan diri serta mengupayakan setiap langkah untuk mencapai gencatan senjata atau deeskalasi sesegera mungkin.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Guo Jiakun mengatakan, sebagai tetangga yang bersahabat terhadap Kamboja dan Thailand, Beijing sangat sedih atas jatuhnya korban jiwa akibat konflik tersebut.
Guo mengatakan, sebagai dua negara bertetangga seharusnya kedua negara mengakhiri konflik dan melindungi rakyat masing-masing.
Sejak pecahnya konflik, kata dia, China telah menjaga komunikasi yang erat dengan kedua pihak melalui berbagai saluran.
“China sedang dan akan terus melakukan segala upaya untuk mempromosikan perundingan perdamaian, memainkan peran konstruktif dalam mengamankan gencatan senjata dan mengakhiri konflik antara Kamboja dan Thailand, dan membantu memulihkan perdamaian dengan cara kami sendiri,” ujarnya.










