Edy Rahmayadi Bangga Dijuluki ‘Ayah’ oleh Masyarakat Sumut 

Edy Rahmayadi Bangga Dijuluki ‘Ayah’ oleh Masyarakat Sumut 

Terkini | medan.inews.id | Rabu, 9 Oktober 2024 - 20:39
share

LANGKAT, iNewsMedan.id – Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi, merasa bangga ketika masyarakat Sumut menyapanya dengan sebutan 'ayah'. Menurutnya, sapaan tersebut adalah simbol harapan agar dia dapat menjadi sosok ayah dan teladan bagi masyarakat Sumut. 

Edy mengungkapkan hal tersebut dalam acara Sarasehan dan Pemantapan Strategi Pemenangan Edy-Hasan di Kolam Renang Dendang Tirta, Stabat, Rabu (9/10/2024). Ia hadir bersama istrinya, Nawal Lubis, serta tim pemenangan. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 500 peserta yang terdiri dari tim pemenangan se-Kabupaten Langkat, petani, nelayan, pedagang, tokoh masyarakat, dan kaum milenial. 

"Saya sangat bangga disapa 'ayah' oleh masyarakat Sumut. Ini menunjukkan bahwa mereka rindu akan sosok pemimpin yang bisa dijadikan teladan. Doakan saya agar terus bisa menjadi 'ayah' bagi kalian," ujar Edy. 

Edy menjelaskan bahwa sapaan itu menjadi salah satu alasan ia kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumut, kali ini berpasangan dengan Hasan Basri Sagala. Menurutnya, ia tidak ingin menyerahkan kepemimpinan kepada figur yang tidak tepat. "Saya memang sudah lelah, tapi saya ingin memberikan yang terbaik. Insya Allah, saya akan berbuat semaksimal mungkin untuk Sumut," katanya. 

Dalam pidatonya, Edy menekankan pentingnya seorang pemimpin memiliki rekam jejak yang baik. Ia mencontohkan Nabi Muhammad SAW, yang dikenal memiliki empat sifat utama, yaitu Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Fatonah (cerdas), dan Tablig (menyampaikan kebenaran). 

Edy juga menyinggung Sultan Muhammad Al-Fatih, yang berhasil menaklukkan Konstantinopel pada usia 21 tahun. "Kedua pemimpin besar ini memiliki rekam jejak yang jelas sejak muda. Seorang pemimpin bukan hanya soal usia muda, tetapi juga tentang integritas dan kualitas pribadi," tegas Edy. 

Ia menyindir calon gubernur lain yang masih muda namun tidak memiliki rekam jejak yang signifikan. "Muda saja tidak cukup, harus ada kualitas dan karakter," tambahnya. 

 

Misi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat 

Edy menegaskan bahwa tujuannya maju sebagai Gubernur Sumut adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Saya maju bukan untuk kekuasaan pribadi atau keluarga. Tidak bisa saya gubernur, lalu anak saya jadi walikota, istri saya jadi bupati. Kepemimpinan harus untuk rakyat," ujar Edy. 

Edy Rahmayadi juga memaparkan program kerja yang menjadi prioritasnya, di antaranya pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, kelautan, dan pariwisata. 

Di bidang pendidikan, ia menyoroti rendahnya rata-rata lama sekolah di Kabupaten Langkat, yang hanya 8,7 tahun. "Ini berarti rata-rata masyarakat Langkat tidak tamat SMP. Ke depan, pendidikan harus menjadi prioritas, agar muncul pemimpin masa depan dari daerah ini," kata Edy. 

Sementara itu, di bidang kesehatan, ia menyoroti kurangnya akses dan fasilitas kesehatan, termasuk minimnya jumlah Puskesmas dan dokter di Langkat. "Puskesmas adalah garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, tapi saat ini fasilitasnya masih minim," ujarnya. 

Di bidang infrastruktur, Edy menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mobilitas masyarakat dan distribusi ekonomi. "Selama masa jabatan saya, kami menganggarkan Rp2,7 triliun untuk infrastruktur, namun saat ini baru 74 persen yang selesai," jelasnya. 

Edy juga menyoroti sektor pertanian dan peternakan, di mana Sumut masih harus mengimpor daging sapi dari India dan kambing dari Malaysia. Di bidang pariwisata, ia menekankan pentingnya mengembangkan potensi wisata daerah seperti Bukit Lawang dan Tangkahan di Langkat. 

"Kita harus bersama-sama membangun Sumut. Insha Allah, dengan kebersamaan, kita bisa mencapai lebih banyak," tutup Edy. 

Setelah acara di Stabat, Edy melanjutkan kegiatan serupa di Tanjungpura dan sempat singgah di Masjid Azizi untuk berziarah ke makam Pahlawan Nasional T. Amir Hamzah.

Topik Menarik