Profil Eli Cohen, Legenda Mossad yang Digantung di Depan Umum oleh Suriah

Profil Eli Cohen, Legenda Mossad yang Digantung di Depan Umum oleh Suriah

Global | sindonews | Senin, 6 Januari 2025 - 13:44
share

Eli Cohen, mata-mata legendaris Mossad, digantung di depan umum di Lapangan Marjeh, pusat kota Damaskus, pada 18 Mei 1965, oleh pihak berwenang Suriah.

Mata-mata terkenal badan intelijen Israel itu telah menjalankan misi spionasenya di Suriah selama lebih dari tiga tahun dengan nyaris sempurna. Dengan menyamar sebagai pengusaha yang gemar pesta mewah, Cohen berhasil mendekati para petinggi Suriah saat itu.

Spionase Cohen berkontribusi besar bagi kemenangan Israel dalam Perang Enam Hari.

Aksi Cohen pada akhirnya terendus rezim Suriah. Dia kemudian ditangkap, dieksekusi, dan jasadnya dirahasiakan hingga sekarang.

Ketika Presiden Bashar al-Assad dan rezim pemerintahannya digulingkan pemberontak Suriah pada 8 Desember 2024, rezim Zionis Israel berupaya keras menemukan jenazah Cohen. Upaya itu belum berhasil hingga saat ini.

Profil Legenda Mossad Eli Cohen

Eliyahu Ben-Shaul Cohen lahir di Alexandria, Mesir, pada 6 Desember 1924.

Dia terkenal karena pekerjaan spionasenya atas nama Mossad di Suriah antara tahun 1961 hingga 1965, di mana dia mengembangkan hubungan dekat dengan hierarki politik dan militer Suriah.

Cohen sangat dihormati di Israel, di mana namanya diabadikan sebagai nama beberapa jalan di negara Yahudi tersebut.

Cohen lahir dari keluarga Yahudi Mizrahi. Ayahnya berimigrasi dari Aleppo di bawah Kekaisaran Ottoman pada tahun 1914.

Sangat berkomitmen pada Yudaisme, Cohen telah merencanakan di masa mudanya untuk menjadi seorang rabi dengan bimbingan dari Moise Ventura, Kepala Rabbi Alexandria.

Tetapi yeshiva kota itu segera ditutup, yang mendorongnya untuk mengejar pendidikan tinggi di Universitas Kairo.

Sebagai seorang Zionis yang taat, dia membantu Israel mengevakuasi komunitas Yahudi Mesir dan membantu intelijen Israel di seluruh Mesir.

Cohen juga fasih dalam lima bahasa: Arab, Ibrani, Inggris, Prancis, dan Spanyol.

Ketika negara Israel didirikan tahun 1948, Cohen tidak langsung pindah. Dia tetap berada di Mesir membantu migrasi orang-orang Yahudi Mesir ke Israel. Dia baru pindah ke Israel pada 1957.

Cohen awalnya bekerja di dalam intelijen militer Israel. Namun, bakat spionase yang menonjol membuatnya direkrut Mossad, badan intelijen Israel untuk operasi luar negeri.

Pada awal 1960-an, Mossad mencari agen yang mampu menyusup ke dalam struktur pemerintahan Suriah. Kemudian, Cohen dipilih untuk misi ini karena keterampilannya dalam bahasa Arab dan pemahamannya terhadap budaya Timur Tengah.

Misi di Suriah dengan Nama Samaran Kamel Amin Thaabet

Pada tahun 1962, Eli Cohen menjalani pelatihan khusus dan mempersiapkan dirinya untuk menyusup ke dalam masyarakat Suriah. Mossad mengubah identitasnya menjadi "Kamel Amin Thaabet", seorang pebisnis sukses yang berasal dari keluarga kaya di Damaskus.

Sebagai bagian dari penyamaran, Cohen berhasil mengubah penampilannya dengan mengenakan pakaian yang sesuai dengan masyarakat Suriah dan meniru aksen Arab yang meyakinkan. Dia juga lihai membuat kontak dengan pejabat elite dan tokoh-tokoh militer Suriah.

Dia bahkan berhasil mendapatkan akses ke informasi yang sangat penting mengenai kebijakan pertahanan Suriah dan lokasi-lokasi strategis militer mereka.

Sebagai hasil dari jaringan informasi yang dibangunnya, Cohen dapat memberikan informasi yang sangat bernilai bagi Israel, terutama mengenai rencana militer Suriah dan posisi pertahanan mereka di Golan Heights (Dataran Tinggi Golan).

Pada masa itu, Cohen berhasil memperoleh rincian tentang jaringan pertahanan Suriah yang dipasang di sepanjang perbatasan Golan, yang kemudian menjadi sangat berguna bagi Israel dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967.

Informasi yang diperoleh oleh Cohen tentang lokasi-lokasi pertahanan dan posisi-posisi militer Suriah memungkinkan pasukan Israel untuk melakukan serangan yang tepat dan menghancurkan sebagian besar pertahanan Suriah dengan efisiensi yang luar biasa.

Cohen Ditangkap, Digantung di Depan Umum

Pada awal 1965, identitas asli Eli Cohen terungkap setelah sebuah operasi besar, melibatkan mata-mata Israel lain yang telah ditangkap lebih dulu.

Cohen ditangkap oleh aparat keamanan Suriah setelah sebuah penyadapan komunikasi yang diduga dilakukan oleh pihak intelijen Suriah, dibantu Uni Soviet.

Penangkapannya merupakan hasil dari pengkhianatan yang berasal dari beberapa anggota jaringan mata-mata yang bekerja sama dengan Cohen.

Pihak Suriah segera menginterogasi Cohen.

Selama berbulan-bulan, Eli Cohen dipaksa untuk mengungkapkan informasi lebih lanjut melalui penyiksaan fisik dan mental yang kejam.

Meskipun Cohen berusaha untuk tetap kuat dan tidak menyerah pada penyiksaan, pada akhirnya dia ditemukan bersalah atas tuduhan spionase dan dijatuhi hukuman mati.

Pada 18 Mei 1965, Eli Cohen dieksekusi di Lapangan Marjeh, pusat kota Damaskus, dengan cara digantung.

Eksekusinya disaksikan oleh banyak orang dan menjadi simbol keteguhan hati Suriah dalam menanggapi spionase asing, khususnya dari Israel.

Setelah eksekusinya, Suriah memamerkan tubuh Cohen kepada publik sebagai peringatan kepada siapa pun yang berpikir untuk menyusup ke dalam negeri mereka. Sejak itu, jenazah Cohen dikuburkan di lokasi yang dirahasiakan di Suriah.

Pemerintah Suriah bahkan dilaporkan memindahkan kuburan Cohen hingga berkali-kali untuk menghindari deteksi Mossad. Rahasia lokasi jasad Cohen tetap terjaga di masa rezim Presiden Bashar al-Assad, juga hingga sekarang.

Topik Menarik