Terkonfirmasi! Kim Jong-un Kerahkan Tentara Korut ke Rusia untuk Perang Melawan Ukraina

Terkonfirmasi! Kim Jong-un Kerahkan Tentara Korut ke Rusia untuk Perang Melawan Ukraina

Global | sindonews | Senin, 28 April 2025 - 07:46
share

Korea Utara (Korut) akhirnya secara resmi mengonfirmasi pengerahan tentara ke Rusia untuk berperang di wilayah Kursk melawan pasukan Ukraina.

Menurut laporan Korean Central News Agency (KCNA) pada Senin (28/4/2025), keputusan itu diperintahkan langsung oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

"Untuk memusnahkan penjajah neo-Nazi Ukraina dan membebaskan wilayah Kursk," bunyi laporan KCNA.

Dalam laporan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu pekan lalu, Kepala Staf Umum Jenderal Valery Gerasimov memuji kontribusi pasukan Korea Utara yang membantu membebaskan Kursk dari kendali pasukan Ukraina.

Pyongyang sebelumnya enggan mengonfirmasi keterlibatan militernya dalam perang Rusia-Ukraina.

“Operasi pembebasan wilayah Kursk untuk menangkis invasi berani pemerintah Ukraina terhadap Federasi Rusia telah berhasil diselesaikan,” imbuh laporan KCNA mengutip pernyataan resmi Komisi Militer Pusat Korea Utara.

Pengiriman pasukan Korea Utara dilakukan di bawah Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif antara Moskow dan Pyongyang yang mulai berlaku pada Desember tahun lalu.

Dalam perjanjian tersebut, kedua negara berkomitmen memberikan bantuan militer segera dengan segala cara yang tersedia berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB.

Serangan Ukraina ke wilayah Kursk Rusia dimulai Agustus tahun lalu, dengan mengerahkan unit-unit terbaik Kyiv yang dilengkapi senjata dari negara-negara Barat.

Meski sempat merebut beberapa permukiman, upaya tersebut akhirnya berhasil dipukul mundur oleh pasukan Rusia.

Komisi Militer Pusat Korea Utara menyatakan bahwa situasi militer yang berkembang telah memicu aktivasi Pasal 4 dalam perjanjian dengan Rusia.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Kim Jong-un secara pribadi memutuskan mengirim pasukan Korea Utara ke Rusia dan langsung memberitahu Kremlin.

Pyongyang menegaskan bahwa semua aktivitas militernya di Rusia tetap sejalan dengan Piagam PBB dan hukum internasional, serta menampilkan pengerahan ini sebagai contoh pelaksanaan setia atas perjanjian pertahanan bersama dengan Moskow.

Sebelum konfirmasi resmi ini, berbagai tuduhan dari Kyiv dan negara-negara Barat tentang keterlibatan militer Korea Utara sudah bermunculan.

Namun hingga Sabtu lalu, baik Rusia maupun Korea Utara tidak pernah secara terbuka membenarkan ataupun membantah laporan tersebut.

Presiden Putin sebelumnya menyatakan bahwa pelaksanaan kewajiban dalam perjanjian tersebut merupakan urusan kedua negara.

Topik Menarik