Yohanes Rumat: Perkuat Bank NTT dengan Pembenahan Manajemen dan Keterlibatan Pemda"
Kupang, iNewsAlor.id - Yohanes Rumat, anggota DPRD NTT dari Komisi III, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menyampaikan pandangan kritis terkait penambahan modal Bank NTT dalam sidang paripurna, Senin (13/01/2025).
Ia menekankan tiga poin utama yang menjadi syarat PKB untuk memastikan Bank NTT semakin dipercaya masyarakat dan memberikan kontribusi nyata bagi daerah.
Pertama Pembenahan Manajemen Internal
Menurut Rumat, perbaikan manajemen internal Bank NTT adalah prioritas utama. Ia melihat kerja sama antara Bank NTT dan Bank Jatim sebagai indikasi positif bahwa kepercayaan dari lembaga perbankan lain mulai tumbuh. Namun, ia mengingatkan bahwa manajemen internal harus solid dan profesional.
“Tidak boleh ada perebutan jabatan atau praktik-praktik yang mengorbankan kepentingan rakyat, termasuk pegawai di kantor cabang. Jabatan harus diisi berdasarkan ketentuan yang jelas, tanpa mengorbankan hak-hak nasabah,” tegas Rumat.
Kedua Penyelesaian Kredit Macet
PKB juga meminta agar masalah kredit macet menjadi perhatian utama manajemen Bank NTT. Rumat menekankan pentingnya transparansi dalam penyelesaian kredit bermasalah, termasuk pengelolaan aset yang terlibat.
“Kami ingin masyarakat NTT tahu bahwa Bank NTT benar-benar transparan. Jika ada aset bermasalah, proses penarikan dan lelangnya harus diinformasikan dengan jelas. Jangan sampai hal ini dilakukan diam-diam, sehingga masyarakat ragu untuk menyimpan uang mereka di Bank NTT,” ujarnya.
Ketiga Keterlibatan Bupati dan Walikota
Sebagai pemegang saham, Rumat menegaskan bahwa seluruh Bupati dan Walikota di NTT memiliki tanggung jawab besar untuk mengawasi pengelolaan dana masyarakat di Bank NTT.
“Jika kepala daerah diam saja, kami di DPRD Provinsi NTT, berhak mempertanyakan kredibilitas mereka. Dana yang ditanamkan harus membawa manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sekadar formalitas,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjaga arus kas Bank NTT. Rumat mengusulkan agar ASN yang membayar kredit secara lancar diberi insentif sebagai bentuk apresiasi.
“Cash flow Bank NTT sangat bergantung pada ASN, terutama yang menggunakan SK mereka sebagai jaminan. Bank NTT harus memberi kompensasi yang layak agar dana ASN tidak lari ke bank lain,” tutupnya.
Melalui langkah-langkah ini, Fraksi PKB berharap Bank NTT dapat menjadi lembaga keuangan yang transparan, profesional, dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur.